Mohon tunggu...
Vitriola Rachmawati
Vitriola Rachmawati Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura vitriolarachma@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Uti Syahrir: Bang Sanontang Bijak Bersyair

23 Juni 2016   15:00 Diperbarui: 23 Juni 2016   15:11 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menjalankan dengan sederhana, turut aturan dan norma berdasarkan agama.

Jangan banyak berharap kepada orang lain selain kepada Allah SWT. Santai dalam menghadapi segala tantangan degan penuh kebijaksanaan dan berusaha, barulah kita serahkan pada Yang Maha Kuasa”.

Begitu banyak sifat-sifat baik dari beliau yang patut kita contoh, beliau selalu ringan tangan dalam menolong orang lain tanpa pamrih. Beliau tidak pernah memilih-milih orang untuk ditolong, sehingga keluarga dan orang-orang yang mengenal beliau selalu menaruh rasa hormat yang tinggi kepada beliau. 

Didalam keluarga, beliau merupakan tetua yang dengan berbagai upayanya berusaha menyatukan keluarga besar yang jumlahnya mencapai ratusan kepala keluarga dengan mengadakan arisan keluarga yang semata-mata bukan untuk mengejar keuntungan duniawi namun untuk mempererat tali silaturahmi keluarga besar. Pada saat hari raya, beliau juga tidak sungkan atau gengsi untuk mengunjungi rumah keluarga yang jauh lebih muda dari beliau.

Sepanjang pengamatan dan keterangan dari keluarga, beliau tidak pernah menyakiti hati orang lain atau membuat pertikaian, malahan beliau kerap berperan sebagai penengah diantara pertikaian yang terjadi di dalam keluarga besar. Dengan kebijaksanaannya beliau berhasil menyelesaikan pertikaian dan permasalahan yang terjadi. Beliau berkata “ Menolong orang lain merupakan suatu keharusan selama itu dengan tujuan dan hakikat yang positif, hal itulah yang menjadi kepuasan saya apabila telah menolong dengan semampu yang saya bisa dan tidak mengharapkan imbalan, hanya mengharapkan balasan dari Allah SWT. Dihargai atau tidak itu urusan Allah karena tujuan menolong adalah meringankan beban untuk menyelesaikan masalah”.

Sungguh seorang yang sangat menginspirasi dan dapat diteladani pengabdian dan kecintaannya terhadap budaya serta kebaikan beliau terhadap keluarga dan orang lain. Beliau hingga saat ini masih aktif dalam mengarang syair serta kegiatan kesenian dan budaya, namun terdapat kepiluan yang mendalam bila dilihat bahwa hanya sebagian kecil orang yang masih menghargai dan menikmati syair, terlebih lagi generasi muda saat ini bahkan mungkin tidak mengetahui tentang kesenian syair. Saat ini beliau hanya membuat syair bila ada permintaan dari pemerintah atau pihak lain yang memerlukan. Namun jika ada pihak yang memerlukan keahlian beliau dalam syair maka beliau tidak ragu-ragu untuk membantu semampu beliau.

Saat dimintai pesan untuk generasi muda, maka beliau beranjak dari tempat duduknya dan mengambil dua helai kertas dari tumpukan arisp karya syairnya. Kedua helai kertas tersebut berisi syair yang berjudul “RAIHLAH PRESTASI” dan “PESAN BUAT GENERASI PENERUS”, sebagai penutup tulisan ini dan sebagai penghormatan setinggi-tingginya kepada beliau serta ucapan terimakasih sebesar-besarnya maka akan dilampirkan salah satu karya syair beliau.

RAIHLAH PRESTASI

BANG SANONTANG (UTI SYAHRIR)

Puji dan syukur kami ucapkan

Salam dan hormat kami haturkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun