Mohon tunggu...
Vitri Anti
Vitri Anti Mohon Tunggu... Guru - Guru Bimbingan dan Konseling

Saat ini Saya adalah seorang Guru Bimbingan dan Konseling di sekoah yang ada di Ampel, Boyolali. asal saya dari Yogyakarta, sejak tahun 2018 saya mengikuti suami saya untuk pindah di Boyolali

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN MELALUI KONSELING KELOMPOK UNTUK SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA TIDAK HARMONIS

19 Februari 2024   20:54 Diperbarui: 19 Februari 2024   21:10 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyaknya kenakalan remaja akhir-akhir ini sangat mengkhawatirkan bagi kita seorang Guru Bimbingan Konseling. Hal ini terjadi disekolah saya, kenakalan remaja di SMP sangat luar biasa, dari membolos sekolah, tawuran, pergaulan bebas sampai dengan masalah MIRAS dan NARKOBA. Dari kasus-kasus yang saya temui di sekolah, dapat diketahui siswa-siswa yang terlibat dengan kenakalan remaja tersebut mempunyai kesamaan latarbelakang yaitu berasal dari keluarga yang tidak harmonis. Hampir dari semua rombel disekolah saya ada siswa yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis tersebut, artinya memang masalah tersebut sudah mengkhawatirkan dan harus segera dilakukan penanganan segera. 

Melihat masalah yang muncul disalah satu kelas VIII di sekolah saya , yaitu setiapharinya ada lebih dari 5 siswa yang tidak hadir tanpa keterangan yang berlangsung selama semester I ditahun ajaran 2023/2024. setelah melalui pengumpulan data dari presensi, catatan perlikau siswa dan observasi langsung, memang siswa-siswa yang tidak masuk tersebut karena membolos. hasil asesemen diperoleh siswa-siswa tersebut berasal dari latar belakang keluraga yang tidak lengkap dan tidak harmonis. 

Setelah penelusuran berlangsung memang siswa-siswa tersebut kurang mendapatkan perhatian dari keluarganya, termasuk perilakunya di sekolah. Siswa-siswa tersebut kurang memiliki kemandirian didalam hidupnya sehingga mereka cenderung berprilaku sesuka hati karena memang tidak ada yang memperhatikan. 

Saya sebagai Guru BK disekolah menindaklanjuti atas kasus tersebut dengan memberikan layanan Konseling bagi siswa-siswa yang memiliki masalah tersebut melalui Konseling Kelompok dengan pendekatan Behavioral dan teknik Self Management. 

Alasan saya menggunakan pendekatan Behavioral dan teknik self Management adalah untuk menciptakan perilaku baru dan menghapus perilaku yang tidak sesuai sehingga siswa dapat merubah perilakunya yang masih ketergantungan dengan orang lain menjadi perilaku mandiri sehingga perilaku seperti membolos akan dihilangkan dan memiliki perilaku yang lebih bertanggungjawab. ada 6 orang siswa yang mengikuti konseling kelompok dan hasilnya ada 66 % dari anggota kelompok memiliki penilaan tinggi didalam Evaluasi Proses, dan ada 34 %  yang memerlukan tindak lanjut karena skor masih terbilang cukup, artinya 34 % anggota kelompok diperlukan penanganan segera untuk mencapai ketercapaian tujuan konseling. hasil dari evaluasi hasil didapat 50% anggota kelompok yang memiliki skor tinggi dan 50% anggota kelompok yang memiliki nilai cukup. Artinya 50% anggota kelompok memerlukan tindak lanjut untuk mencapai ketercapaian tujuan konseling.

Dari hasil tersebut ada perubahan yang terjadi pada perilaku siswa sesuai dengan yang diharapkan dari konseling kelompok ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun