6. Penggunaan Teknologi: Gunakan teknologi pemantauan kesehatan dan manajemen pakan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
7. Praktik Rotasi Pastura: Jika memungkinkan, terapkan sistem rotasi padang untuk menjaga kualitas tanah dan pakan, serta mencegah overgrazing.
8. Diversifikasi Usaha: Pertimbangkan untuk mengintegrasikan usaha pertanian lain, seperti budidaya ikan atau tanaman yang cocok dengan lingkungan pesisir, untuk meningkatkan pendapatan.
9. Edukasi dan Pelatihan: Tingkatkan pengetahuan peternak tentang teknik pemeliharaan yang baik dan inovasi terbaru dalam peternakan.
10. Pemasaran Lokal dan Jaringan: Kembangkan jaringan dengan peternak lain dan pasar lokal untuk memasarkan produk secara efektif.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, peternakan sapi di daerah pesisir dapat menjadi lebih produktif dan berkelanjutan, sekaligus mengatasi tantangan lingkungan yang unik.
Faktor lingkungan terutama padang penggembalaan sangat berperan dalam menyediakan pakan untuk mendukung pertumbuhan sapi pesisir. Huyen et al. (2011) menyatakan tampilan sapi sangat dipengaruhi oleh manajemen pakan dan bangsa sapi. Sapi muda membutuhkan pakan yang mengandung protein dan energi tinggi untuk pertumbuhan otot, tulang, dan lemak.Â
Menurut Adiwarti et al. (2011), pertumbuhan merupakan tolok ukur yang paling mudah untuk menilai produktivitas, tinggi pundak, panjang badan, dan lingkar dada. Selanjutnya Siregar dan Hasanah (1986) menyatakan kenaikan bobot badan merefleksikan tingkat pertumbuhan ternak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H