Mohon tunggu...
Vito Rizki
Vito Rizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Vito Riski Juniarto, mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Restu di Ujung Kisah Antara Jimi dan Devina

9 Januari 2024   18:49 Diperbarui: 9 Januari 2024   18:53 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalo perihal background keluarga bisa dibicarain nanti Dev, tapi keseriusan aku sama kamu aku mau banget Dev, sesudah ada kamu hidup aku jadi lebih asik aja"

Sepanjang jalan Devina terdiam sembari senyum-senyum sendirian sepanjang jalan, Jimi yang sudah mengerti mereka segera menepi untuk membeli minuman di swalayan dekat situ, tiba-tiba Jimi membelikan  Devina coklat di swalayan itu, lalu mereka tertawa mesem berbarengan dikarenakan rasa cinta yang baru mereka rasakan.

Hubungan  berjalan mulus seperti jalan tol, namun Jimi mencium ada sedikit kejanggalan Ketika hubungan setelah beberapa bulan Ketika Jimi hendak mengantarkan pulang Devona setelah main beberapa kali Jimi diikuti oleh orang tidak dikenal, rasa punya rasa orang yang mengikuti Jimi hingga kedepan gang rumah nya itu adalah orang suruhan Irjen Anwar yang tidak suka akan adanya hubungan percintaan dari anak putri nya tersebut.

Suatu hari Jimi kesal karena sudah beberapa kali diikuti hingga kedepan rumah nya lalu Jimi menghampiri orang yang mengikuti dia tersebut, Jimi dipukul beberapa pria berbadan tegap besar dan beberapa orang tersebut berkata "Jauhin Devina anak bajingan atau nanti lu mati sekeluarga" Jimi yang tak gentar akan hal itu lalu membalas dengan kata kata kasar dan bilang "Hak lu apa ngatur ngatur masalah percintaan gua"

Devina yang mendengar kabar itu lalu ingin menemui Jimi malam itu juga pukul sebelas menjelang dini hari, namun Pak Irjen Anwar menghalangi keinginan putrinya untuk bertemu dengan lelaki berandalan dimalam hari tersebut, Pak Anwar baru Pertama kali membentak putri kesayanganya seumur hidupnya, disitu pak Anwar merasa bersalah karena telah memerintahkan anak buahnya untuk memberi Pelajaran terhadap Jimi lelaki yang disayang oleh putrinya tersebut, Devina berbicara "Aku dari kecil udah dikekang sama papah sampe umur 18 tahun sekarang, lalu papah mau berharap lebih apalagi dari aku, emang aku harus 100 persen mirip papah kan gabisa" Pak anwar merasa terpukul oleh omongan putri kesayangan nya tersebut"

Titik balik pak Anwar yang sangat otoriter terhadap anaknya Ketika tidak sengaja membaca tulisan quotes dari Kahlil Gibran yang bercerita tentang kebebasan anak walaupun anak seorang raja sekalipun, Pak Anwar yang semakin tua mengingat bahwa dengan bersikap keraspun rasa cinta antara kedua remaja tidak bisa dipaksakan akan kebutuhan masa depan yang cemerlang, dia tidak bisa lagi berusaha menjodoh-jodohkan Devina lagi, dia tidak bisa memaksakan kehendaknya juga untuk mengkuliahkan Devina di sekolah kedokteran, pada Akhirnya pak Anwar mempertemukan Jimi dengan Devina dan mereka dirundingkan oleh pak Anwar dengan persyaratan boleh dekat namun harus tau Batasan norma adat, dan persyaratan 1 nya lagi adalah Jimi boleh mendapatkan putrinya namun harus membereskan dulu kuliah S1 nya karena Pak Anwar tidak ingin malu dengan kolega- koleganya, Pak Anwar juga berjanji untuk tidak keras keras lagi terhadap ego yang dia inginkan karena pada dasarnya background zaman antara dia dan anaknya pun sudah sangat berbeda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun