Mohon tunggu...
Vito Rizki
Vito Rizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Vito Riski Juniarto, mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fakta Dibalik Pembacokan yang DIlakukan Sebagian Remaja di Bandung

11 Desember 2023   23:33 Diperbarui: 12 Desember 2023   01:54 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedelapan remaja yang berada di rentang usia 16-18 tahun, para remaja yang telah melakukan pembacokan itu diamankan oleh Tim Prabu Lodaya presisi dari Polrestabes Bandung, dari sumber informasi dari PRMNEWS.ID 1 pelaku telah diamankan di polsek terdakat dan beberapa barang bukti seperti sajam dan 1 buah sepeda motor telah diamankan oleh pihak kepolisian.

Kesaksian langsung dari pelaku

Pelaku yang masih berusia 17 Tahun tidak jadi ditahan karena dianggap masih dibawah umur, dan beberapa kesaksian pelaku yang diungkapkan kepada saya ada salah satu disinformasi yang Dimana pelaku tidak melakukan pembacokan tersebut, pelaku telah mengejar motor korban karena terlibat perselisihan dijalan raya, pihak polsek dan keluargapun sempat bingung dikarenakan apa yang media informasikan terjadi kesalahpahaman, berawal pada tanggal 24 November 2023 pelaku yang masih usia tanggung ini meneguk beberapa botol miras lalu pulang pada subuh hari, Ketika dijalan arah pulang salah satu pelaku terlibat perselisihan dijalan, namun kesalahan pelaku tersebut Ketika dia menodongkan sebuah golok dan katana, menurut saksi-saksi di sekitar kejadian dengan membawa senjata tajam pun mereka sudah salah dan didalam efek alkohol bisa menimbulkan hal-hal yang diluar kendali orang normal dikarenakan mabuk.

Orang tua pelaku mengganti rugi korban dengan membiayai pengobatan korban, korban bukan mengalami luka bacok, namun mengalami syok Ketika segerombolan pelaku mengacungkan senjata dengan tujuan pengancaman, pelaku yang panik dikejar oleh warga lalu kabur kejalan Samsudin kota Bandung, di jalan Samsudin pelaku sempat jadi bulan-bulan an ormas dan warga yang sedang nongkrong dijalan itu mengingat kejadian adalah malam sabtu yang Dimana dikota Bandung malam itu sangat ramai oleh anak-anak muda yang menolong, tidak hanya itu beberapa rekan driver online pun sempat mengejar pelaku dan mendapatkan satu pelaku lalu melaporkan terhadap call center Tim Prabu Lodaya presisi Polrestabes Bandung.

Disinformasi yang telah terjadi mungkin membawa nama jelek pelaku, mengingat pelaku yang masih dibawah umur dan orang tua pelaku mengatakan bahwa anaknya terbawa menjadi bak seorang berandalan dikarenakan pergaulan. Apakah hal ini menjadi hal yang lumrah untuk generasi z? konsumsi informasi yang mereka dapatkan dengan mudah dari media sosial, dari film-film berunsur kekerasan, dari platform video seperti ada beberapa figure yang membanggakan kisah tawuran mereka saat masa remaja dengan bangganya dimedia sosial menjadi acuan beberapa remaja yang mengkonsumsi informasi -- informasi tersebut, peran orang tua sangat dibutuhkan di kondisi seperti ini.

Karena orang tua merupakan benteng Pertama pendidik anak sebelum guru disekolahnya, mengingat anak remaja SMA masih menjadi anak yang mencari jati diri, validasi, ingin menjadi paling menonjol diantara orang lainnya, jika orang tua lebih sayang kepada anak mereka lebih baik memasukan anaknya untuk beladiri jika anaknya senang berkelahi, dengan memasukan kepada contohnya boxing, muai thai, karate mungkin saja anak itu akan lebih membanggakan orang tua bukan memalukan orang tua, Namun pihak keluarga dan pihak pelaku sudah berdamai di polsek Regol kota bandung. Dan kedelapan pelaku sudah dibina oleh Kanitreskrim Polsek Regol.

Bandung Dijuluki Kota Gotham City, Orang Tua Yang Memiliki Anak Remaja Harus Awareness

Kejahatan yang terjadi dikota Bandung naik pesat diantara tahun 2020-2023 dikarenakan pandemi Sebagian orang kehilangan pekerjaan nya, ada juga anak remaja yang mengkonsumsi tayangan-tayangan yang tidak bermutu dari Youtube, Tiktok dan Instagram apalagi mereka yang masih SMP hingga SMA sudah diberikan smartphone dan diwajibkan oleh pihak sekolah untuk menunjang informasi tugas atau mengakses classroom. Orang tua harus memparenting anak dengan menganggap mereka sebagai sahabat mereka sendiri karena Gen Z kebanyakan lebih nyaman curhat dengan teman-teman tongkrongan nya yang menyebabkan kesedihan yang mereka alami baik dirumah atau disekolah malah dilampiaskan terhadap minuman keras. Lalu terjadilah aksi-aksi kriminal karena hilangnya kesadaran mereka seperti contoh kasus pembacokan pungkur tersebut. 

Angka kejahatan dikota bandung faktanya bukan hanya dilakukan oleh penduduk kota bandung, banyak juga penduduk bandung raya seperti Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung Selatan melakukan aksi kejahatan dikota Bandung, Pemerintah kota bandung sudah melakukan aksi pengamanan yang cukup serius dengan mengadakan Subnit seperti Tim Prabu Lodaya, Tim Patroli presisi, babinmas di setiap daerah, penambahan personil linmas bahkan ada ratusan titik cctv dikota bandung seperti dijalan Layang Pasupati Bandung yang dulu terkenal oleh kerawanan aksi kejahatan nya sekarang berubah menjadi jalan yang indah Ketika malam hari dengan Hiasan lampunya.

Menurut BPS ada 2483 kasus yang terjadi diwilayah kota bandung meliputi penipuan, pencurian, penganiyaan, penggelapan dan perkelahian angka tersebut meningkat 50 persen dari tahun 2021, harus selalu ada edukasi dari pemerintah, Assesment Lembaga terkait terhadap kalangan remaja, dan bertambahnya lapangan pekerjaan agar tingkat kejahatan dikota Bandung menurun setiap tahun nya, Banyak wisatawan yang jadi takut berkunjung ke kota Bandung jika terus begini, hal ini juga akan berdampak terhadap pendapatan daerah dari sektor pariwisata, semoga dengan adanya awerenees dari pihak terkait bisa mengurangi angka kejahatan dikota Bandung, dan diharapkan pemantik kejahatan seperti minuman keras dan obat-obatan bisa ditindak tegas oleh pihak kepolisian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun