Menjelang musim pemilu, beberapa ruas jalan dikota Bandung dipasangi oleh bendera partai yang sangat mengganggu pemandangan estetika kota. Salah satu yang paling mencolok adalah pemasangan bendera partai yang dipasang disepanjang jembatan layang Pasupati  yang sudah berganti nama menjadi flyover Profesor.Â
Mochtar Kusuma Atmadja pada tanggal (1/3/2022), Jalan layang Pasupati yang menjadi Ikon kota Bandung ini sering disalahgunakan di sekitaran pinggir flyover ini sangat banyak bendera partai bahkan disaaat musim Hujan tiba, bendera nya terbawa oleh angin besar dan terbang alhasil sampah bendera yang diperkirakan ada ratusan hingga ribuan sangat merusak pemandangan (Flyover Pasupati).
Bukan hanya di Pasupati, disekitar jalan Dipatiukur dekat Unpad banyak bendera yang ditempelkan dengan cara seperti dipaku pada pohon yang ada di atas trotoar Unpad Dipatiukur.Â
Hal ini bukan sekali dua kali terjadi dikota Bandung. Beberapa bulan yang Lalu Mantan gubernur Jawa Barat Bapak Ridwan Kamil sempat naik pitam dikarenakan beberapa ruas Jalan di Asia Afrika yang dia bangun saat acara Konferensi Asia Afrika (KAA), Batu hiasan dipinggir jalan sepanjang Jalan Asia Afrika Bandung, tak luput dari pemasangan bendera partai bahkan sampai beberapa batu itu dibolongi agar bendera partai itu kokoh berkibar dan bisa dilihat oleh banyak orang yang melintas diruas Jalan Asia-Afrika.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengizinkan setiap partai politik memasang bendera dan nomor urut partai sebelum masa kampanye dimulai pada 28 November 2023.Â
Namun sebelum masa pemilu ini banyak bendera partai yang memulai duluan untuk memasang bendera partai sebagai alat kampanye. Satpol PP harus lebih tegas untuk mengatasi hal ini, karena estetika kota Bandung yang dikenal sebagai kota yang penuh romantisme, kota kembang yang indah.Â
Ketika kita melewati flyover pasupati ditemani oleh lembayung senja, jadi tidak estetik karena beberapa partai memulai pemasangan alat peraga kampanye dengan mencuri start sebelum masa kampanye.
