Ajaibnya, aku sanggup membopong dua keril sekaligus -- milikku dan milik Kintan --memanjati Puncak Rengganis. Mungkin, kadar adrenalin dan endorfin yang disemprot ke sekujur tubuh oleh rasa lega menjadi salah satu sebabnya. Sebab lainnya, sekaligus yang terutama, apalagi kalau bukan: Geliga Krim.
Empat hari merisaukan ini memang mustahil #bebaspegal. Akan tetapi, tanpa olesan Geliga Krim yang setia merembes hingga otot-otot, ditambah kondisi yang tak prima pascademam, mustahil pula aku berada di Puncak Rengganis sekarang. Boleh jadi, kaki sudah keburu pincang, bahu telanjur peyang, dan semalam tak selamat kala meniti punggungan jurang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H