Mohon tunggu...
Vito Rayhansyah
Vito Rayhansyah Mohon Tunggu... Lainnya - “There is no real ending. It’s just the place where you stop the story.” – Frank Herbert

Memiliki hobi menulis cerita dan artikel mengenai kehidupan sehari-hari

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kemelut Kegelapan yang Menghampiri Diriku

2 Agustus 2020   21:22 Diperbarui: 2 Agustus 2020   22:00 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah itu, kututupi darah di dahiku dengan tanah yang berada di permukaan ini. Aku harap hal itu minimal dapat memperlambat mengucurnya darah dari dahiku.

Saat Aku masih menangis di tempat ini, tiba-tiba ada getaran hebat yang muncul dari batu-batuan yang ada di sampingku. Saking hebatnya, aku mengambil beberapa langkah menjauh dari tempat aku berada saat itu. 

Kudengar banyak suara yang muncul dari sisi lain dari batuan tersebut. Lama-kelamaan mulai keluar lagi banyak cahaya dari celah-celah batuan dari batu-batuan yang kulihat. 

Cahaya-cahaya lain pun mulai menyoroti lebih lanjut setelah lebih banyak celah-celah yang ada di sana. Mendengar retakan celah yang lebih membesar pun membuat diriku menjadi lebih berharap bahwa ada orang yang akan menyelamati diriku ini. 

Beberapa menit kemudian, ternyata dugaanku benar. Seketika banyak orang yang mulai menghampiriku ketika batuan yang disampingku membuka jalan mereka. 

Senter-senter yang mereka gunakan membuat mataku menjadi buta sesaat dan tak bisa melihat mereka. Sesudahnya, mereka langsung berkata sesuatu yang Aku tak mengerti dan mengangkatku pergi dari tempat ini. Akan tetapi, Aku bersyukur bahwa ternyata diriku masih dapat selamat dari tempat yang gelap ini.

Sudah berhari-hari diriku berada di rumah sakit setelah kejadian itu. Akan tetapi, diriku masih tidak bisa mengingat apapun. Katanya aku mengalami amnesia. 

Walapun keluargaku datang menghampiriku, tetapi aku masih tetap tidak bisa mengingat kembali. Dari berita yang kudengar, ternyata Aku mengalami kecelakaan di gua saat diriku sedang menjelajah disana. 

Untungnya, orang yang kutemukan saat aku sedang di sana tidak meninggal. Akan tetapi, dirinya masih mengalami koma dan tidak ada yang tahu kapan dia akan sadar. Walaupun begitu, Aku tetap berharap bahwa dirinya bisa sadar secepat mungkin. Diriku pun bersyukur kepada Tuhan karena Aku masih bisa selamat dari kecelakaan itu. Semoga kehidupanku bisa berjalan dengan baik mulai dari sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun