yang telah lama terantuk dalam bisunya diam
Entah kenapa, tak sedikit pun penat menjalari tubuh ini
semua seakan menghujam seluruh aliran darah
untuk mempertahankan kesucian malam
Selintas wajahmu memekik di ujung nalar
itu semua membuatku semakin terhempas
Malang, 2021
dan menghantui kegelisahanku
Saat angin riuh bercengkerama
melintas aromamu bersama hembusan angin
Seakan ingin kau tuangkan segala dusta
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!