serumpun sinar menyelinap lamunankuÂ
entah mengapa, bayanganmu hadir tiba-tibaÂ
ingin kutangkap dan kusatukan dalam bingkai sajakkuÂ
agar aku membaca tentangmu berkali-kaliÂ
dan biarkan engkau hadir di sepanjang mimpiku
aku sadar, begitu dekat hembusan napasmu
wajahmu bermain di pelupuk matakuÂ
tetapi gelap gulita memagari pandangankuÂ
lisanku menjelma menjadi daun keringÂ
tanpa aroma yang bisa membuatmu tersenyumÂ
dan hingar bingar udara mengusik keindahan tubuhmuÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!