Mohon tunggu...
Vitto Prasetyo
Vitto Prasetyo Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki

pegiat sastra dan peminat budaya, tinggal di Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Biarkan Tangisku Memecah Malam

2 Maret 2021   21:13 Diperbarui: 2 Maret 2021   21:21 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Biarkan malam ini tangisanku menetes 

membasahi bait-bait sajakku 

membakar kegelisahanku yang menggema 

di sudut-sudut ilusiku 

sebab tangis itu menerangkan kedangkalanku 

untuk lebih dekat dengan Sang Pemilik Jiwa 

Biarkan malam ini aku berkelana 

menembus jarak yang menelanjangi mataku 

di peraduan sunyi, kuhempaskan penat 

pada bahu angin kubisikkan rindu 

yang bukan hanya milik ragaku 

adalah rindu yang samar merajut kisah abadi 

berbicara tentang hidup dan kematian 

dan hanya cawan waktu yang mampu menjawabnya 

Ingin kutulis sajak tentang kebenaran cinta 

yang tak pernah menjadi diksi sajakku 

ketika perasaan hidup dalam kesendiriannya 

meninggalkan jiwaku yang begitu dahaga 

tertidur di ranjang-ranjang penuh kelakar dunia 

hingga rembulan pun tertunduk malu 

bersembunyi di selimut mega 

menanti jawaban cinta yang mengalir dari rahim-rahim aksara suci 

Ruang Imaji - Malang, 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun