disana masih ada sinar keabadianÂ
meski jiwaku tak mampu meraihnyaÂ
bukankah malaikat selalu menghampiriÂ
membawa sepiring sabda-sabda cintaÂ
tangannya bagai bidadariÂ
itu, seperti sajak yang kutulisÂ
pada ombak yang menanti diksikuÂ
bagai lautan sajak yang terlahir dariÂ
rahim palung laut, sajak berkalung doaÂ
: para peziarah menulis di pusarakuÂ
Sajakku terus berlari dan memapas ombakÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!