Mohon tunggu...
Vitto Prasetyo
Vitto Prasetyo Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki

pegiat sastra dan peminat budaya, tinggal di Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hijrah Sajak

27 Januari 2021   01:07 Diperbarui: 27 Januari 2021   01:08 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

karena beredarnya matahari 

hingga aku meringkuk sajak 

karena sinar rembulan di malam hari 

aku menggenggam bait-bait 

seberapa banyak waktu kuhitung

tak membuat matahari dan rembulan 

menghentikan perjalanannya 

betapa keagungan itu selalu kuingkari 

sayap sajakku pun terlalu letih untuk berkelana 

memapas angin, menikam langit 

hingga sayap itu patah dalam keangkuhannya 

sajak-sajak itu melangit 

tetap saja ragaku berselimut dingin 

hanya ada satu, tetap setia menghangatkan tubuhku 

doa-doa yang duduk di pelataran tanah 

hanya sujud yang menemaninya 

entah berapa banyak airmata jatuh terurai 

untuk membasuh jiwa sajakku 

jika boleh, biarkan malaikat duduk di jemariku 

agar seluruh aksara yang kutulis 

penuh dengan munajat cinta 

karena hanya inilah yang bisa membuatku berhijrah 

dan melupakan kegelisahan sajak 

Malang, 27 Januari 2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun