Mohon tunggu...
Vitto Prasetyo
Vitto Prasetyo Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki

pegiat sastra dan peminat budaya, tinggal di Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anak Kecil di Labuhan Bajo

13 Januari 2021   00:38 Diperbarui: 13 Januari 2021   00:44 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ombak diam, riak membisu 

angin hening, mungkin mati 

setahun lalu sajakku kandas 

dermaga pun menangisi dan jadi saksi bisu 

cerita tersisa dari sebuah perjalanan 

aku ingat gerimis menghapus jejak ku 

engkau menatap kepergianku di balik punggungku 

kulihat langit penuh kabut 

hingga perasaanku menyatu kelabu 

ada getir di antara senyumanmu 

bagai duka yang berdiri tegar 

di atas puing batu 

berserakan di bekas jejak kakiku 

dan kutulis puisi untukmu 

syair ombak penuhi kaki Labuhan Bajo 

Setahun tak terasa, waktu menerangkan 

telah ribuan ombak aku lintasi 

sajakku telah berlabuh kemanapun

mungkin langit telah menulis kisahku

meski mendung selalu menyelimuti 

dan mengoyak aksara rinduku 

engkau anak kecil, tetap menanti 

di sudut dermaga itu 

menjaring bait-bait sajakku 

'kau satukan dalam bejana mimpiku 

Malang, 13 Januari 2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun