Mohon tunggu...
Vitto Prasetyo
Vitto Prasetyo Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki

pegiat sastra dan peminat budaya, tinggal di Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pejuang Corona

25 Maret 2020   19:11 Diperbarui: 25 Maret 2020   19:28 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk para dokter, perawat dan relawan bangsa

Ada beban rindu mengakar di hati kami

kami rindu pelataran rumah

dimana tawa ini bisa tersampaikan

menatap dan bercengkerama bersama keluarga

Tetapi di depan kami terbujur raga

yang jiwa mereka masih bernilai

menaruh harapan

di antara tangan-tangan kami

kami sadar, tangan ini bukanlah malaikat

hanya sepenggal kekuatan

yang entah kapan jatuh terkapar dalam penat dan letih

Tahukah engkau

seandainya boleh memilih

mengapa Tuhan harus mengirimkan ke bumi

atau ini pertanda, bahwa bumi telah murka

Kami juga tidak pernah tahu

keletihan dalam butiran keringat kami

apa itu sebuah doa

yang terisolir dalam ruangan ini

hingga nantinya waktulah yang menjawab

Jika kematian senantiasa mengintai kami

semoga negeri ini membuat kami tersenyum bangga di akhirat nantinya

Meski darah ini tak pernah kami berikan pada bangsa ini

Malang, 25 Maret 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun