Malam pecah dan mengalir pada rongga waktu
menusuk ingatan di duka tersisa
tergilas dalam bencana batin
ketika senyum itu mulai kering
tersimpan pada pusara bisu
tak lagi menyisakan canda, saat masa kecilku terhapus mimpi
Seandainya putaran waktu mengalir bagai sajak
kubacakan sekali lagi sisa air mataku yang telah terbasuh
meski kini, tak pernah kupanggil sebuah nama, Ibu
dan kuhidupkan dalam sisa napasku
Ibu, begitu sepikah dirimu
saat tanah telah menutup rindumu
untukku
atau haruskah kupinta dan memohon
pada Ilahi, sesuatu yang bukan lagi milikku
di segenggam tasbih
dan kusatukan sajak menjadi doa
kala malam beranjak dalam dekapan sabda-sabda cinta semesta alam
Malang, Februari 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI