Garis-garis wajahmu
masih menyisakan kesempurnaan masa lalu
disitu, seperti terlukis peristiwa
betapa hidup ini penuh pergulatan
Andai saja waktu ini mampu kuputar
ingin kubermohon pada Tuhan
mengulang kembali masa kecil
tidur di pangkuan ibu
Ibu, sebutan yang tak pernah berubah
tanganmu penuh kelembutan
wajahmu penuh makna
perasaanmu begitu sarat dengan cinta
meski kini telah sirna
menyatu bersama aroma mawar, hiasan pusaramu
Hanya dengan puisi
kubangkitkan bait-bait hidupmu
walau sesungguhnya engkau lebih berharap sebuah doa
Malang, Januari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H