Mohon tunggu...
Vito Hendarto
Vito Hendarto Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Student in SMAN 01 CIBINONG

Seorang pelajar Sekolah Menengah Atas yang sangat tertarik pada petualangan di dunia digital dan penuh dengan ide-ide kreatif. Sejak mengikuti kursus digital marketing, saya telah berhasil mengubah antusiasme saya menjadi strategi-strategi yang mendalam. Saya tidak hanya terbatas pada perdagangan, namun juga aktif dalam mengikuti inovasi, mendorong batas-batas, dan menciptakan tren-tren baru. Melalui ketekunan dan upaya keras, saya telah meraih sertifikat penghargaan yang membuktikan prestasi saya dalam menguasai ranah digital. Semangat saya untuk terus berkembang, berinovasi, dan menghadapi tantangan telah menjadi panduan dalam mencapai prestasi-prestasi yang luar biasa. Saya tidak pernah berhenti mencari inspirasi dan terus berusaha melampaui batas-batas pribadi saya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Remaja "Melodi Kehidupan"

15 Desember 2023   22:48 Diperbarui: 15 Desember 2023   22:57 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MELODI KEHIDUPAN

Pada kali ini aku mati inspirasi

Otak tak mampu berkalibrasi

melalui sajak dan diksi

Kopi yang biasanya ku nikmati tanpa gula

Di buat tak berkutik di hadapan buku dan pena

Lalu harus ku tulis apa? Puisi duka, puisi cinta, atau tak menulis apa-apa

didalam benakku muncul seorang wanita, dia menjelma sebagai Rima

Ajaibnya inspirasi datang tanpa batasnya

Lalu ingin ku tulis tentang..

perjuangannya, tekadnya, senyumnya, kasihnya, dan sudut pandangnya.

Dia pernah berkata :

Dan jika,

Kamu mencintai setinggi langit

Maka, tidak hanya senja dan pelanginya

Tetapi juga mendung dan petirnya

Dan jika,

Kamu mencintai sedalam laut

Maka, tidak hanya flora dan faunanya

Tetapi juga karang dan ombaknya

Dan jika,

Kamu mencintai seluas semesta

Maka, tidak hanya sejuk dan alamnya

Tetapi juga bencana dan tipu dayanya

Kita terus berjalan maju menuju akhir

dari dunia fana penuh duka dan ria,

perubahan tak mungkin dapat dielakan

oleh sang waktu yang begitu cepat berlalu,

sekedip saja kita sudah tumbuh meninggalkan kenangan yang lalu,

tergantikan oleh pengalaman baru,

apa yang kita genggam,

tak selamanya dapat kita miliki,

segala sesuatu ada batas waktu nya,

berharap keabadian di dunia,

hanyalah bualan yang tak masuk logika,

begitulah sifat dunia, tak kekal,

semua terasa bias,

seperti jingga nan indah dikala sore tiba,

yang akan hilang ditelan gelap nya malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun