Mohon tunggu...
Manuntun Aruan
Manuntun Aruan Mohon Tunggu... Jurnalis - Produser & Penyiar Am 738

http://manuntunaruan.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Sosial Kekinian

11 Oktober 2016   13:02 Diperbarui: 11 Oktober 2016   13:17 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Perkembangan teknologi komunikasi saat ini semakin memudahkan individu-individu menjadi masyarakat komunikasi yang interaktif. Bahkan menurut Rogers teknologi komunikasi adalah peralatan perangkat keras dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses, dan saling tukar informasi dengan individu-individu lain. Dunia perbankan pun tidak luput dari penggunaan media  sosial sebagai trik untuk mendekatkan nasabah dengan bank.  Seperti yang dilakukan oleh Danamon disela-sela acara Nangkring Bersama Danamon.

Kita dapat berinteraksi dengan follower kita melalui media sosial twitter.

­­TONI DARMAWAN

Transformasi Komunitas

Desain Kompasiana

Kompasiana memulai gebrakan untuk menjadi blog jurnalis di Indonesia sejak 1 Septemeber 2008, kemudian, pada tanggal 22 Oktober 2008 resmi menjadi blog sosial. (Wikipedia ) . Menurut Iskandar prediksi awal bahwa kompasiana sebagai media terbuka akan menjadi platform dimasa depan sudah terwujud. Komunitas menurutnya adalah sekumpulan orang yang  sepakat untuk kumpul-kumpul atau ngopi-ngopi bareng dengan tujuan tertentu entah jelas atau tidak.

Kompasiana berbasis konten penulis, dimana masyarakat diajak untuk terlibat didalam website kapanpun dan dimanapun untuk menulis. Kemudian dari hobi yang sama seperti menulis, mereka lebih spesifik dengan apa yang mereka sukai, seperti teman-teman yang suka kuliner kumpul dalam satu wadah, yang suka menonton kumpul, dll. Ini hanya sebatas untuk menambah motivasi, tanpa nama-nama ini pun teman-teman kompasiana sudah aktif menulis dan keiklasan mereka berbagi. Dengan adanya komunitas ini semakin menambah keprofresionalan menulis mereka.

Dengan adanya komunitas, rencana kedepan kompasiana adalah komunitas ini dapat memegang kendali masing-masing melalui admin. Mereka bebas menentukan siapa yang menjadi member dan siapa yang menjadi editor. Disana mereka bebas siapa yang menjadi headline atau  highlight, diharapkan pula mereka dapat membentuk grup atau kelompok di kompasiana ini. Mereka dapat pula menerapkan aturan sendiri.

STRATEGI & PERAN NEBENGERS MENGATASI KEMACETAN

Berangkat dari isu kemacetan dan berangkat dari media sosial twitter untuk berbagi informasi maka dibentuklah Nebengers. Nebengers adalah bagian dari smart Indonesian dan bagian dari media komunikasi untuk anggotanya. Nebengers mempertemukan para pemberi dan pencari nebengers melalui aplikasi. Menurut Andreas Aditya hambatan nebengers adalah keselamatan dan kepercayaan. Dari situlah, Kepada siapa kita percaya?,maka  kami membentuk forum untuk saling tahu dan salng kenal untuk menumbuhkan rasa saling percaya. Menurut Andreas sebagai penggagas dari Nebengers.com, medsos seperti twitter membantu menambah reputasi ( digital reputation ). Sekarang ini orang melihat profile melalui fb untuk mengetahui tipe seperti apa orangnya. Hal ini pun membantu orang untuk suka atau klop dengan melihat profilenya.

Dahulu tidak ada syarat untuk menjadi anggota, sekarang tinggal mendaftar melalui aplikasi.  Dalam aplikasi itu membantu membuat konten-konten rute tersebut menjadi searah. Dalam aplikasi tersebut ada fitur keanggotaan, seperti profile-profile foto dan data.

Banyak paltform media sosial yang berkembang sesuai dengan perkembangan generasi zaman. Media sosial pun sekarang ini mengikuti perkembangan generasi. Dengan banyakya media sosial kita pun harus mempelajari bagaimana platform media sosial yang sedang digandurungi oleh berbagai tingkatan. . Dengan banyaknya media sosial menjadi tantangan buat kami kedepannya membesarkan komunitas ini.

Arsitektur Danamon di Media Sosial

Bank selama ini kaku dan zaman sudah berubah. Kalau dahulu dunia adalah bulat sekarang dunia adalah datar.  Sekarang saatnya bank itu mendengar, Danamon masuk ke media sosial karena mereka ingin belajar mendengar.  Danamon harus melakukan transformasi komunikasi, jika bank tidak melakukan transformasi maka kami akan punah seperti dinosaurus.

Media sosial danamon sudah ada sejak tiga tahun lalu, di tahun 2015 danamon sudah melakukan transformasi di segala lini. Media sosial sudah dijadikan asset yang harus dikelola dengan baik. Bagaimana respon dari nasabah? Menurut Gandhi, nasabah sangat terbantu dengan media-media  sosial yang kami miliki, terutama disaat mereka butuh tengah malam atau transaksi mencurigakan atau atm tertelan kami punya akun yang namanya Hello danamon. Nasabah dapat melaporkan dan officer kami akan segera membantu.

Danamon membuat arsitektur media sosialnya dengan membagi perhatian dari customer atau dari nasabah.  Danamon membangun media sosial yang diberi nama Danamon secara korporasi dibantu dengan hello danamon yang  merupakan layanan customer service. Kebutuhan masyarakat dalam perbankan menurutnya dibagi dalam dua, yaitu untuk kebutuhan pribadinya atau untuk kebutuhan usahanya.

Dari kebutuhan pribadi ini, kami memiliki akun MyDanamon. Dalam MyDanamon juga terdapat  tips-tips mengelola keuangan secara cerdas, info life style dan sebagainya. Berikutnya adalah bussines banking, dibagi menjadi dua yaitu danamon DSP (mikro) dan DAnamon BIS. Danamon DSP  untuk info-infot tips bagaimana kita membangun sebuah usaha, sedangkan dalam danamon BIS itu akan ada data inside untuk market seperti apa dan mengelola keuangan saya secara besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun