Mohon tunggu...
Vitho Anugrah Pratomo
Vitho Anugrah Pratomo Mohon Tunggu... Guru - Guru IPS

Saya adalah guru IPS lulusan S1 Pendidikan Geografi Universitas Negeri Semarang (UNNES). Saat ini Saya tengah melanjutkan studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Padang. Saya mempunyai hobi dalam mengulik sejarah dan tradisi. Saya berasal dari Pekanbaru Kota Bertuah, Provinsi Riau.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Frits Lamp: Riwayat Seorang Atlet Olimpiade yang Menjadi Romusha di Kereta Api Maut Pekanbaru 1944-1945

4 Juni 2024   12:50 Diperbarui: 4 Juni 2024   13:08 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Frits Lamp Saat Masih Menjadi Seorang Atlet. Gambar : @JoopOdenthal (X) direproduksi oleh : Vitho/PTD

Pusara Makam Frits Lamp di Ereveld Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat. Gambar : OGS
Pusara Makam Frits Lamp di Ereveld Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat. Gambar : OGS

Monumen KNVB (Asosiasi Sepak Bola Belanda) Berisikan Nama-Nama Anggota KNVB yang Gugur Selama Perang Dunia Kedua. Gambar :  TraceOfWar.nl
Monumen KNVB (Asosiasi Sepak Bola Belanda) Berisikan Nama-Nama Anggota KNVB yang Gugur Selama Perang Dunia Kedua. Gambar :  TraceOfWar.nl

Setelah kekalahan Jepang dan kemerdekaan Indonesia berhasil diraih, makam Frits Lamp dan teman-temannya yang gugur dipindahkan menuju makam kehormatan yang ada di Pulau Jawa. Frits Lamp sendiri dimakamkan di Ereveld Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat. Tercatat di Ereveld Leuwigajah, Cimahi ini terdapat ratusan korban pindahan dari makam yang sebelumnya berada di bekas kamp tawanan perang tempat mereka bekerja. Sepanjang jalur kereta api maut Pekanbaru-Muaro Sijunjung (1943-1945). Di Belanda, nama Frits Lamp diabadikan bersamaan dengan 2.212 anggota KNVB (Koninklijke Nederlandse Voetbalbond/Asosiasi Sepak Bola Belanda) yang gugur selama Perang Dunia Kedua dalam sebuah monument di kantor pusat KNVB di Kota Zeist.

Oleh : Vitho Anugrah Pratomo, S.PdGuru Sejarah dan Geografi

Referensi :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun