Mohon tunggu...
Vitho Anugrah Pratomo
Vitho Anugrah Pratomo Mohon Tunggu... Guru - Guru IPS

Saya adalah guru IPS lulusan S1 Pendidikan Geografi Universitas Negeri Semarang (UNNES). Saat ini Saya tengah melanjutkan studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Padang. Saya mempunyai hobi dalam mengulik sejarah dan tradisi. Saya berasal dari Pekanbaru Kota Bertuah, Provinsi Riau.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Identitas Manusia Indonesia Jilid 2

19 Februari 2024   11:40 Diperbarui: 19 Februari 2024   11:46 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persatuan Kerukunan Umat Beragama (sathora.or.id)

Identitas Manusia Indonesia

Manusia Indonesia adalah manusia yang menghayati nilai-nilai kemanusiaan khas Indonesia. Kemanusiaan Indonesia mencakup aspek nilai, jiwa, Hasrat, martabat, sosialitas, relasionalitas, genuitas, dialogitas, dan berbagai tradisi manusia-manusia Indonesia dari waktu ke waktu. Terdapat tiga hal yang menjadi ciri khas manusia Indonesia yaitu nilai kebhineka-tunggal-ika-an, nilai Pancasila, dan religiusitas.

Manusia Indonesia Lahir, Hidup, dan Berkembang dalam Kebhinekatunggalikaan

Bagi Masyarakat Indonesia keragaman merupakan nilai yang khas dan menjadi salah satu identitas bangsa. Keragaman (Kebhinekaan) merupakan anugrah alamiah yang sudah ada sejak sebelum ada Negara Indonesia. Keragaman merupakan nilai kemanusiaan Indonesia yang menjadi identitas bangsa dan budaya Indonesia. Menurut Koentjoroningrat budaya mempunyai tiga wujud yaitu ide atau gagasan yang hidup di tengah Masyarakat, berbagai aktivitas manusia di tengah masyarakat, dan benda-benda bernilai yang dihasilkan oleh aktivitas manusia tersebut. Ia menambahkan bahwa budaya memuat tujuh unsur penting yakni Bahasa, kesenian, sistem religi, sistem teknologi, sistem mata pencaharian, organisasi sosial, dan sistem ilmu pengetahuan.

Persatuan Kerukunan Umat Beragama (sathora.or.id)
Persatuan Kerukunan Umat Beragama (sathora.or.id)

Manusia Indonesia sebagai Manusia Pancasila

Pancasila merupakan intisari yang berisikan rangkuman nilai, jiwa, dan semangat yang dihidupi oleh orang-orang Indonesia yang selalu menjunjung tinggi nilai gotong royong. Sila-sila dalam Pancasila memuat imperative etis untuk hidup bersatu dan bertanggung jawab serta bekerja sama dalam mewujudkan hidup yang berkeadilan dengan bermusyawarah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ki Hajar Dewantara menegaskan dalam konteks pendidikan pengenalan terhadap para siswa dan dialog edukatif untuk menumbuhkan karakter lebih dari sekedar mengembangkan kemampuan intelektual dalam semangat kompetisi individual.

Manusia Indonesia sebagai Manusia Religius

Religiusitas merupakan daya-daya insani yang bersifat batiniah yang ada di dalam kedalaman hati. Religiusitas merupakan "ibu dari cinta kepada kebenaran, kesukaan pada gejala yang wajar, sederhana, jujur, dan sejati". Salah satu karakter khas Masyarakat Asia adalah kedalaman dan kekayaan religiusitas yang memberikan pengaruh besar pada praktek kehidupan. Manusia Indonesia mestinya mewujudkan dirinya sebagai pribadi-pribadi yang menghidupi nilai keragaman, berjiwa Pancasila, dan mewujudkan spiritualitas kosmik.

Peserta Didik Indonesia (kp3-i.com)
Peserta Didik Indonesia (kp3-i.com)

Pendidikan Indonesia

Pendidikan merupakan sebuah ruang untuk menghargai pengalaman (relasional-dialogal subjek-objek) bukan sekedar mentransfer informasi semata. Pendidikan dalam bingkai keindonesiaan merupakan penegasan kesederajatan martabat manusia untuk mengikis dominasi mayoritas pada minoritas dan berbagai bentuk pergerakan memecah persatuan bangsa. Dalam konteks masyarakat Indonesia yang beragam pendidikan mempunyai peran penting dalam melestarikan keragaman, menjaga kesatuan, dan memelihara keharmonisan. Pendidikan berperan penting untuk membangun paradigma berfikir, bersikap, dan berperilaku sebagai bangsa Indonesia. Pendidikan tidak cukup hanya untuk memahami bagaimana sebuah keragaman melainkan adalah proses untuk melestarikan keragaman, menemukan nilai-nilai yang menyatukan keragaman dan melawan segala bentuk hal yang merusak kesatuan. Sebab pendidikan haruslah menjadi praksis hidup bersama yang saling peduli, mengasihi, mengarhai, dan bukan saling mengalahkan dalam semangat kompetisi.

Disusun Oleh :
Vitho Anugrah Pratomo, S.Pd
PPG Prajabatan Gel 2/2023 IPS-Universitas Negeri Padang
Rujukan : Materi LMS PPG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun