Mohon tunggu...
Vitho Anugrah Pratomo
Vitho Anugrah Pratomo Mohon Tunggu... Guru - Guru IPS

Saya adalah guru IPS lulusan S1 Pendidikan Geografi Universitas Negeri Semarang (UNNES). Saat ini Saya tengah melanjutkan studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Padang. Saya mempunyai hobi dalam mengulik sejarah dan tradisi. Saya berasal dari Pekanbaru Kota Bertuah, Provinsi Riau.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan dan Nilai Sosial Budaya

28 Desember 2023   21:21 Diperbarui: 28 Desember 2023   21:36 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Pawai Budaya Melayu Riau (djkn.kemenkeu.go.id)

Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak akan bisa dipisahkan dengan kehidupan manusia. Sebagai seorang makhluk yang paling sempurna di muka bumi maka manusia akan selalu membutuhkan sebuah pendidikan. Karena pendidikan itu sendiri merupakan sebuah proses tuntunan yang bermuara pada keselamatan dan kesejahteraan lahir dan batin. Peserta didik di Indonesia rata-rata mulai mengenyam pendidikan dan pengajaran formal pada usia 6 atau 7 tahun yang dimulai dari tingkat sekolah dasar. Lalu berlanjut hingga sampai sekolah menengah atas yang sekiranya memakan waktu hampir 12 tahun lamanya. Pembelajaran yang mereka di sekolah baik dalam kelas maupun di luar kelas diharapkan mampu untuk menciptakan generasi penerus yang siap pakai. Maka proses pendidikan ini haruslah didesain sedemikian rupa agar tujuan daripada pendidikan itu sendiri dapat dicapai dengan maksimal.

Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Menurut KHD, pengajaran (onderwijs) adalah bagian daripada pendidikan yang merupakan proses pendidikan dalam meberikan ilmu guna memenuhi kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan pendidikan (opvoeding) adalah memberikan tuntunan terhadap segala kodrat yang dimiliki anak agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota Masyarakat. Maka pendidikan & pengajaran adalah berbagai usaha serta persiapan untuk segala kepentingan hidup manusia.

Adapun maksud daripada pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan adalah memerdekakan manusia. Manusia yang Merdeka ialah manusia yang hidup lahir dan batinnya tidak bergantung pada orang lain akan tetapi mampu bersandar atas kekuatan sendiri. Pendidikan merupakan media bagi peserta didik untuk menuntun tumbuh dirinya secara utuh agar mampu menjadi orang yang Merdeka batin (memuliakan diri dan orang lain) serta Merdeka lahir (menjadi insan yang mandiri).

Dasar-Dasar Pendidikan yang Menuntun

Ki Hajar Dewantara (KHD) menyatakan bahwa tujuan pendidikan ialah menuntun segala kodrat yang ada pada diri anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang individu maupun sebagai anggota dalam suatu kelompok Masyarakat. KHD mengibaratkan peran pendidik seperti seorang petani yang dimana tanaman yang dia tanam akan dapat tumbuh maksimal bilamana dituntun dan dipelihara dengan sebaik-baiknya agar mendapatkan hasil yang maksimal pula. Dalam sebuah proses "menuntun" anak diberikan kebebasan berekspresi namun pendidik bertindak sebagai pamong dalam memberi tuntunan dan arahan supaya anak tidak kehilangan arah yang justru akan membahayakan dirinya sendiri.

KHD mengingatkan kepada guru agar tetap terbuka namun tetap waspada terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Terlebih pada zaman modern abad 21 ini yang dimana perubahan dunia sangat cepat terjadi. Kekuatan sosio-kultural akan menjadi sebuah proses "menebalkan" kekuatan kodrat anak yang masih samar-samar. Melalui pendidikan maka akan menuntun anak untuk menebalkan garis samar yang ada di dalam diri mereka.

 

Kodrat Alam dan Kodrat Zaman

Ki Hajar Dewantara (KHD) menjelaskan bahwasanya dalam pendidikan akan berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam akan berkaitan dengan "sifat & bentuk" lingkungan tempat tinggal anak-anak. Sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan "isi & irama". Dalam konteks pendidikan anak di sekolah memaknai kodrat alam dalam hal konteks lokal sosial budaya dari peserta didik seperti contoh karakteristik peserta didik di wilayah barat tidak akan sama dengan wilayah tengah dan timur. Sedangkan bila dilihat dari kodrat zaman maka pendidikan pada masa ini lebih menekankan pada kemampuan peserta didik untuk memiliki keterampilan abad 21.

Menanggapi pendidikan dalam perspektif global, KHD mengingatkan bahwasanya pengaruh dari luar tetap harus disaring dan tetap mengutamakan kearifan lokal yang tumbuh dalam budaya Indonesia. Maka dari itu "isi dan irama" yang akan dipakai haruslah tidak bertentangan dengan budaya ke-indonesia-an. KHD juga menegaskan untuk mendidik anak dengan cara yang sesuai pada tuntutan alam dan zamannya sendiri. Hal tersebut mempunyai makna cara belajar dan interaksi murid abad 21 tentu sangat berbeda dengan abad sebelumnya. Zaman yang sangat dinamis akan memengaruhi cara mendidik menuntun para murid.

Budi Pekerti

Budi pekerti dikenal dengan kata lain watak atau karakter merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan, atau kemauan sehingga menghasilan sebuah tenaga. Dalam kata lain budi pekerti juga dapat diartikan sebagai hasil perpaduan antara cipta (kognitif), karsa (afektif), hingga menciptakan sebuah karya (psikomotor). Keluarga menjadi tempat utama dan paling baik dalam melatih pendidikan sosial dan karakter. Selain itu juga merupakan sebuah ekosistem kecil untuk mempersiapkan hidup anak dalam bermasyarakat dibanding dengan institusi pendidikan lainnya.

Alam keluarga menjadi ruang bagi anak untuk memperoleh sebuah tauladan, tuntunan, serta pengajaran dari orang tua. Peran orang tua sebagai guru, penuntun, serta pemberi sebuah tauladan menjadi sangat penting dalam pertumbuhan watak atau karakter baik bagi sang anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun