Bosara merupakan salah satu khas dari Sulawesi Selatan. Bosara adalah  wadah atau tempat yang digunakan menyajikan kue dalam sebuah hajatan atau adat suku Bugis-Makassar seperti pada acara pesta pernikahan, aqiqahan, syukuran, maupun acara seremonial lainnya yang menjadi tradisi masyarakat setempat.
Bosara terdiri dari bosara dan penutupnya. Â Tutup bosara bentuknya bundar mirip topi atau songkok haji yang bagian atasnya lancip atau mengerucut. Umumnya bosara terbuat dari pelepah pohon rumbia, rotan, atau bambu.
Namun, seiring perkembangan zaman, model bosara pun kian modis karena ada yang dirajut dengan pita atau pernak-pernik lainnya.
Kelompok Tani Hutan (KTH) Bukit Cinennung yang berada di Lingkungan Kamara, Kelurahan Tuwung, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan membuat tutup bosara dari bambu  sejak tahun 2019.Â
Awalnya masyarakat atau ibu-ibu yang ada di Lingkungan Kamara Kelurahan Tuwung mendapatkan pelatihan dari Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kab. Barru. Ibu-ibu yang dilatih sebanyak 30 orang. Setelah itu ibu- ibu ini bersepakat untuk membuat kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS) Bambu difasilitasi oleh Penyuluh Kehutanan.
Pembuatan tutup bosara ini mengalami beberapa kali revisi sampai mendapatkan bentuk yang diinginkan  untuk pegangan tutupnya.  Mulai dari menggunakan penjepit kertas,  kayu dan bambu.Â
Untuk harga satuan anyaman bambu berkisar mulai Rp.30.000 - Rp.120.000. Konsumen dapat dibuatkan sesuai permintaan seperti warna dan jumlah yang diinginkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI