Mohon tunggu...
Robi Vitergo
Robi Vitergo Mohon Tunggu... -

aku hanya ingin berguna baGi semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

BBM

14 Mei 2013   21:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:34 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditengah bermacam opini yang terjadi dalam beberapa waktu ini, mulai dari heboh dunia selebritis dengan kasus perdukunan antara adi bing slamet cs dengan eyang subur yang banyak meyita perhatian kita, bermacam komentar,opini baik yang mendukung adi bing slamet cs mapaun eyang subur, sehingga menjadi hiburan kita ditengah carut marut dalam berbangsa dan bernegara baik secara politik maupun sosial budaya.

heboh pemberitaan tentang penangkapan teroris yang dilakukan oleh densus 88, rupanya teroris masih tumbuh subur dan menjadi ancaman bagi kehidupan beragama diNegara kita tercinta.

sekarang kita juga disuguhi berita tentang konplik antara KPK vs PKS, yang banyak meyita perhatian pengamat politik, dimana PKs melakukan perlawanan dengan melaporka jubir KPK ke mabes polri, mudah - mudahan KPK tetap kossisten dalam menegakan pemberantasan korupsi dinegeri kita tecinta, dimana korupsi terjadi semakin merajalela..? dan dilakuakn secara bersama......!

Yang paling hangat dan  masih menjadi perdebatan saat ini antara partai politik baik partai pendukung pemerintah maupun partai oposisi yang dimotori PDI-P (Legesalatif ) dengan pemerintah tentang kenaikan BBM.

tetang kenaikan BBM sudah menjadi pedebatan atau mungkin tersandera  kurang lebih  2 tahun ini, apakah BBM naik atau tidak, yang imbas terjadi dimasyarakat dengan kelangkahan BBM, dan ketidak pastian harga barang yang ada dipasar.

semoga pemrintah tidak gamang dalam menetukan kenaikan BBM, jangan hanya menjadi opini yang tidak ada ujung. pemerintah harus berani dan tegas menaikan harga BBM, supaya tidak meresakan masyarakat.

jangan sampai terulang kembali seperti tahun lalu dimana harga BBM tidak naik, dan  hanya menjadi komuditas politik untuk barter kepentingan elit partai politik...

Merdeka.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun