Pada tanggal 8 Mei 2024, telah dilaksanakan sosialisasi penguatan bahasa Indonesia melalui keberagaman Nusantara pada siswa di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Khususnya pada siswa di SMP Negeri 1 Ngargoyoso. Penyelenggaran kegiatan tersebut merupakan mahasiswa Hibah MBKM Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan 2021. Kegiatan sosialisasi penguatan bahasa Indonesia merupakan kegiatan pengabdian sebagai bagian dari praktik Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Dipilihnya sekolah SMP Negeri 1 Ngargoyoso dikarenakan di daerah sekolah tersebut berdiri terdapat keberagaman, terutama keberagaman bahasa yaitu bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Tak hanya itu, keberagaman budaya Nusantara juga terlihat pada keberagaman agama pada siswa SMP Negeri 1 Ngargoyoso. Kegiatan tersebut tepatnya berada di aula SMP Negeri 1 Ngargoyoso dengan diikuti oleh siswa kelas 7 dan keas 8.
Dalam kegiatan tersebut, terdapat pemaparan materi yang relevan, yaitu “Pembiasaan Penggunaan Bahasa Indonesia di Lingkup Sekolah” oleh Saudari Dwiana Nur Rizki sebagai Duta Bahasa Jawa Tengah 2023. Selain itu terdapat materi “Kenapa Budaya Bisa Menunjang Internasionaliasi Bahasa Indonesia” oleh Saudari Kenes Ratu Pawestri yang berpengalaman sebagai pengajar BIPA. Materi yang disampaikan oleh Saudari Kenes Ratu Pawestri juga terdapat keterkaitannya dengan penelitian Hibah yang kelompok kami lakukan, yaitu mengenai “Kebudayaan Keris sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing dalam Mendukung Internasionalisasi Bahasa Indonesia”.
Materi pertama mengenai “Pembiasaan Penggunaan Bahasa Indonesia di Lingkup Sekolah” dimulai pukul 08.30 hingga 09.00. Dalam durasi 30 menit, Saudari Dwiana memaparkan pengertian bahasa Indonesia sebagai pengantar. Saudari Dwiana juga memantik kegiatan materi pada sosialiasi dengan pantun sehingga menarik perhatian dan antusias siswa. Inti materi selanjutnya yaitu mengenai fungsi bahasa Indonesia, ragam bahasa (ragam bahasa sakral, ragam bahasa formal, ragam bahasa informal, ragam bahasa kolokial, ragam bahasa dialek, dan ragam bahasa media sosial). Pada ragam bahasa lebih menekankan pada ragam bahasa formal karena penggunaan tersebut berada di lingkungan sekolah. Selain itu, materi yang dipaparkan juga terdapat penggunaan kata baku dan tidak baku.
Di sela materi pertama dan kedua terdapat ice breaking yang berguna untuk mengatasi kejenuhan pada siswa setelah pemaparan materi. Selain itu, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mendekatkan diri kepada siswa agar selama pemaparan materi dapat disimak dengan nyaman dan antusias.
Dilanjutkan dengan pemaparan materi kedua yaitu ““Kenapa Budaya Bisa Menunjang Internasionaliasi Bahasa Indonesia”. Materi tersebut dimulai pada pukul 09.05 hingga 09.35. Dalam pemaparannya, Saudari Kenes membahas mengenai budaya yang dapat menunjang internasionalisasi bahasa Indonesia. Pemaparan tersebut dimulai dari pengenalan dari BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing). Program BIPA merupakan program pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia bagi penutur asing. Pembelajaran BIPA melingkupi keterampilan menyimak, menulis, membaca, dan mendengarkan. Saudari Kenes juga memaparkan dampak dari penggunaan kebudayaan dalam pembelajaran BIPA, seperti dapat memperkenalkan budaya Indonesia ke penutur asing, menimbulkan ketertarikan budaya Indonesia bagi penutur asing, dan meningkatkan ekonomi di bidang pemanfaatan kebudayaan.
Kegiatan sosialisasi ditutup dengan penyerahan vandal sebagai kenang-kenangan dari mahasiswa Hibah MBKM program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2021 kepada kepala sekolah atau pewakilan dari SMP Negeri 1 Ngargoyoso. Hal tersebut juga merupakan bentuk terima kasih atas kehadiran dan partisipasi siswa maupun guru di SMP Negeri 1 Ngargoyoso sehingga acara sosialisasi penguatan bahasa Indonesia yang kami selenggarakan berjalan dengan lancar dan sesuai tujuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H