Mohon tunggu...
Shi Gorose
Shi Gorose Mohon Tunggu... -

mahasiswa yang beranjak tua.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pengawas di Minimarket Bebas Parkir?

27 Juni 2012   17:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:28 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1340817339224040296

Peraturan dibuat untuk dilanggar. Ungkapan itu tampaknya paling sering diterapkan oleh masyarakat Indonesia, atau setidaknya orang-orang di sekitar saya yang pernah saya jumpai. Saya sendiri mengakui kalau terkadang masih suka melanggar peraturan berkendara di jalan raya, atau bahkan peraturan di lingkungan universitas sendiri: datang terlambat ke kelas. Melanggar peraturan rasanya memang menggoda.

Bicara tentang peraturan, beberapa jam yang lalu saya baru saja ke sebuah minimarket tak jauh dari rumah saya, untuk mengantarkan teman membeli makanan. Sejak minimarket tersebut pertama kali dibangun, sudah tertulis jelas di dinding luar minimarket: Bebas Parkir. Bebas parkir berarti tidak dikenakan biaya parkir, dan itu juga berarti tidak ada yang menjaga kendaraan pelanggan yang mampir ke minimarket tersebut. Beresiko terjadi pencurian kendaraan bermotor? Bisa jadi. Tapi sampai saat ini saya belum pernah mendengar terjadi kehilangan kendaraan di minimarket tersebut. Jadi saya menilai minimarket tersebut aman-aman saja meski tidak ada yang menjaga.

Namun malam ini (27/06) sedikit berbeda. Saya dan teman saya kira-kira menghabiskan waktu 10 menit di dalam minimarket karena bingung memilih makanan yang hendak dibeli. Saat keluar dan hendak memutar motor kembali ke rumah teman saya, kami dikejutkan oleh seorang bapak yang entah muncul dari mana. Saya tidak ingat detail kata per kata yang diucapkan bapak itu, tetapi intinya bapak itu menarik biaya parkir dari kami karena ia sudah mengawasi keamanan area parkir minimarket tersebut.

Ha-ha-ha. Rasanya ingin tertawa keras saat itu juga. Menarik biaya parkir di area bebas parkir? Wow, super sekali bapak itu!

Bapak itu sempat berkata beberapa kalimat lagi yang masuk-telinga-kanan-keluar-telinga-kiri saya. Bukannya bermaksud melecehkan orang lain, tapi yang dilakukan bapak itu jelas-jelas lucu. Bahkan bapak tersebut dengan sadar mengatakan bahwa ia mengetahui keberadaan tulisan ‘Bebas Parkir’ tersebut. Lalu?

Pada akhirnya, kami berdua tidak membayar bapak itu. Teman saya tidak memiliki uang receh, sementara saya tidak membawa uang sepeser pun. Dan berakhirlah dengan, “Ya wis, mbak, nggak papa. Tapi lain kali bayar ya,” kata bapak itu sambil menepuk jok motor saya dengan mantap. Dan saya rasa, penuh penekanan. Sangat mengancam.

Sebenarnya sempat saya temui beberapa kali di minimarket tersebut terdapat penarik biaya parkir ilegal. Menyebalkan, jelas, karena menarik biaya parkir di tempat yang sudah jelas bertuliskan ‘Bebas Parkir’. Tapi keberadaan bapak tadi justru terasa sangat mengancam bagi kami, rasanya sama tidak amannya dengan keberadaan pencuri kendaraan. Kalau pun bapak tadi ingin bertindak sebagai pengawas kendaraan di minimarket tersebut, seharusnya memberikan kesan aman, bukan sebaliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun