Di RSPAD saya diperiksa dan dilakukan USG lagi. Kali ini untuk memastikan apakah ada perlengketan di rahim , maka harus dilakukan MRI. Ternyata jadwal MRI yang saya dapat baru dilakukan 3 bulan kemudian. Antrian MRI untuk pasien BPJS memang lama. Satu minggu sebelum MRI saya harus ke laboratorium untuk ambil darah.
Saatnya tiba untuk ke laboratorium. Saya sudah antri di bagian kandungan dan ketika ke kasir, saya diminta ke BPJS Center di lantai dasar karena surat rujukan saya habis. Setelah giliran saya di loket BPJS Center, petugas mengatakan bahwa surat rujukan saya habis kemarin. Saya diminta untuk membuat surat rujukan baru ke faskes I dan ke rumah sakit rujukan selanjutnya seperti prosedur yang lalu. Jadilah siang itu saya ke puskesmas untuk meminta surat rujukan ke rumah sakit yang saya datangi sebelumnya. Beruntung puskesmas tutup pada pukul 16.00 WIB.
Setelah memperoleh rujukan dari puskesmas, saya antri lagi di rumah sakit. Sekian jam antri, begitu giliran saya tiba, saya bertanya, apakah untuk minta surat rujukan ke RSPAD saya harus tetap kembali ke dokter kandungan di rumah sakit ini? Jawab petugas itu, meskipun hanya minta surat rujukan, tetap harus ke dokter. Pernyataan berikutnya yang membuat saya terkejut. Saya tdak bisa meminta rujukan pada hari itu karena pagi tadi saya sudah ke RSPAD, artinya tidak bisa ada pemakaian BPJS dua kali di hari yang sama. Saya harus kembali ke dokter kandungan untuk minta rujukan di hari berikutnya.
Ah, sia-sialah saya antri sekian lama di rumah sakit ini. Sudahlah, saya harus bersabar dan mengikuti prosedur yang berlaku. Saya akan kembali pada hari jadwal dokter kandungan saya praktek. Setelah memperoleh surat rujukan, saya akan kembali antri ke RSPAD untuk ke laboratorium. Masih agak panjang pemeriksaan kali ini. Meskipun ruwet, BPJS Kesehatan besar manfaatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H