Mohon tunggu...
Vita Priyambada
Vita Priyambada Mohon Tunggu... Administrasi - Literasi

Penulis dan filatelis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Asian Games 2018 Sehari Jelang Penutupan

1 September 2018   21:17 Diperbarui: 1 September 2018   21:20 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun saya sudah datang ke GBK Sabtu lalu, keinginan hati untuk datang kembali  tak terbendung. Kapan lagi ada kesempatan yang sama pada pesta olahraga terbesar se-Asia? Apalagi dengan pembukaan yang menuai banyak pujian sehingga semakin besar untuk pesiar kedua kalinya.

Sudah diniatkan dari rumah untuk berangkat lebih pagi, pukul delapan. Sampai di lokasi pukul sembilan. Sasaran pertama tentunya super store yang berada di zona Bin Bin yang merupakan lokasi terdekat dari pintu 6 dan 7. 

Sempat terpana melihat antrian yang sangat panjang sekitar 600 meter! Saat itu super store masih tutup dan baru akan dibuka pukul sepuluh. Sempat bimbang, apakah akan melanjutkan dalam baris antrian atau keluar. Akhirnya diputuskan untuk tetap mengikuti antrian apapun risikonya.

Baru lima menit antri, tak disangka teman saya satu komunitas filateli baru tiba dan akan memasuki antrian paling belakang. Dia saya tarik untuk antri di sebelah saya. Teman saya hendak mengadakan pertemuan dengan mantan teman-teman, ternyata acaranya batal. Maka dia belok ke GBK. Akhirnya kami berbincang-bincang dengan pengantri di depan dan belakang. 

Antrian pengunjung menuju super store (dok. pribadi)
Antrian pengunjung menuju super store (dok. pribadi)
Di belakang kami, seorang lelaki muda yang sudah bekerja. Katanya, kemarin sore sekitar pukul tiga sudah datang dan melihat antrian panjang. Karena dia hanya mampir dan melanjutkan kembali bekerja, maka dia batal antri. Bapak di depan kami jauh-jauh dari Bogor datang bersama istri dan dua anak laki-lakinya. Salah satu anak laki-lakinya ingin membeli maskot boneka Asian Games.

Meskipun panas menyengat kami tetap bertahan dalam barisan. Kadang-kadang bergantian duduk di tepi batas tanaman. Selama satu jam antri hanya maju satu meter. Kami bercanda, wah kapan sampainya? Pelan-pelan kami maju dengan kesabaran luar biasa. 

Pada saat genting seperti ini, kami membesarkan hati: kapan lagi Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games dan mungkin inilah pengalaman kami yang pertama dan terakhir antri demikian panjang demi mendapat boneka maskot.

Terbersit dalam benak kami, bagaimana jika kami sudah berhasil masuk super store dan boneka maskot habis? Menepis keraguan itu, kami membesarkan hati semoga kami masih kebagian. Setelah sekitar satu setengah jam antri panitia mengumumkan bahwa boneka maskot habis, sedangkan cindera mata lain masih ada. 

Kami sempat kecewa disertai keraguan apakah tetap akan melanjutkan berbaris. Akhirnya kami memutuskan tetap kukuh berdiri. Kira-kira pukul 12.30 antrian berhenti, artinya pintu masuk ditutup dan panitia menambah persediaan.

Sambil menanti pintu dibuka, sekali-kali kami duduk di aspal mengistirahatkan kaki. Pada saat itu -- karena saya berada di luar pagar pembatas, teman saya dan teman-teman baru seperjuangan dalam barisan, maka mereka menitip makanan kepada saya. 

Makanan dibeli di seberang super store yang merupakan kawasan kuliner di zona Bin Bin. Dengan izin petugas keamanan yang berjaga di pagar situ, saya bisa masuk menerobos pagar.

Kami makan lesehan beralas koran di aspal mbil berbincang-bincang mengenai hal apa saja. Sementara tak jauh dari situ petugas keamanan menjaga pagar pembatas untuk keluar masuk atlet yang membeli cindera mata di dalam super store. 

Kira-kira pukul 15.30 antrian bergerak kembali tanda pintu masuk sudah dibuka. Dari berita-berita dalam jaringan, cindera mata ditarik ke GBK ini. Sebelumnya panitia sempat mengumumkan bahwa tiap orang dibatasi membeli paling banyak tiga boneka maskot yang berbeda, tidak boleh ada boneka yang sama.

Saat kami tiba di dalam lokasi, boneka maskot sudah habis. Saya kebagian satu, teman saya dua. Sempat menyesal juga mengapa Sabtu lalu saya hanya membeli boneka Atung. Cindera mata lain yang betul-betul habis adalah gantungan kunci, pensil, pulpen dan kipas. Ketika pembeli berada di pintu keluar, ada petugas keamanan berjaga di situ. Mereka memeriksa nota dan belanjaan.

Hari menjelang senja, pukul lima. Ketika keluar saya dan teman saya baru merasakan betapa kaki sudah tak terbilang pegalnya. Tampak antrian masih begitu panjang. Ah, terbayang kekecewaan mereka bahwa boneka maskot sudah habis.

Antrian pengunjung di halte tranjakarta dan pintu masuk (dok. pribadi)
Antrian pengunjung di halte tranjakarta dan pintu masuk (dok. pribadi)
Pengunjung semakin banyak. Kami menuju pintu keluar dan lagi-lagi dibuat kaget. Koridor halte transjakarta penuh sesak dengan antrian pengunjung begitu pula di pintu masuk. Akhirnya saya berbalik dan menuju JCC. 

Di sini banyak antrian yang menunggu shuttle bus yang akan ke pintu 7 atau 6, sedangkan keadaan koridor halte transjakarta seperti hari biasa. Sungguh hari ini bertambah pengalaman yang tak akan terlupakan. Sampai jumpa di Asian Games 2022 di Hangzhou, Cina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun