Kami makan lesehan beralas koran di aspal mbil berbincang-bincang mengenai hal apa saja. Sementara tak jauh dari situ petugas keamanan menjaga pagar pembatas untuk keluar masuk atlet yang membeli cindera mata di dalam super store.Â
Kira-kira pukul 15.30 antrian bergerak kembali tanda pintu masuk sudah dibuka. Dari berita-berita dalam jaringan, cindera mata ditarik ke GBK ini. Sebelumnya panitia sempat mengumumkan bahwa tiap orang dibatasi membeli paling banyak tiga boneka maskot yang berbeda, tidak boleh ada boneka yang sama.
Saat kami tiba di dalam lokasi, boneka maskot sudah habis. Saya kebagian satu, teman saya dua. Sempat menyesal juga mengapa Sabtu lalu saya hanya membeli boneka Atung. Cindera mata lain yang betul-betul habis adalah gantungan kunci, pensil, pulpen dan kipas. Ketika pembeli berada di pintu keluar, ada petugas keamanan berjaga di situ. Mereka memeriksa nota dan belanjaan.
Hari menjelang senja, pukul lima. Ketika keluar saya dan teman saya baru merasakan betapa kaki sudah tak terbilang pegalnya. Tampak antrian masih begitu panjang. Ah, terbayang kekecewaan mereka bahwa boneka maskot sudah habis.
Di sini banyak antrian yang menunggu shuttle bus yang akan ke pintu 7 atau 6, sedangkan keadaan koridor halte transjakarta seperti hari biasa. Sungguh hari ini bertambah pengalaman yang tak akan terlupakan. Sampai jumpa di Asian Games 2022 di Hangzhou, Cina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H