Meskipun saya sudah datang ke GBK Sabtu lalu, keinginan hati untuk datang kembali  tak terbendung. Kapan lagi ada kesempatan yang sama pada pesta olahraga terbesar se-Asia? Apalagi dengan pembukaan yang menuai banyak pujian sehingga semakin besar untuk pesiar kedua kalinya.
Sudah diniatkan dari rumah untuk berangkat lebih pagi, pukul delapan. Sampai di lokasi pukul sembilan. Sasaran pertama tentunya super store yang berada di zona Bin Bin yang merupakan lokasi terdekat dari pintu 6 dan 7.Â
Sempat terpana melihat antrian yang sangat panjang sekitar 600 meter! Saat itu super store masih tutup dan baru akan dibuka pukul sepuluh. Sempat bimbang, apakah akan melanjutkan dalam baris antrian atau keluar. Akhirnya diputuskan untuk tetap mengikuti antrian apapun risikonya.
Baru lima menit antri, tak disangka teman saya satu komunitas filateli baru tiba dan akan memasuki antrian paling belakang. Dia saya tarik untuk antri di sebelah saya. Teman saya hendak mengadakan pertemuan dengan mantan teman-teman, ternyata acaranya batal. Maka dia belok ke GBK. Akhirnya kami berbincang-bincang dengan pengantri di depan dan belakang.Â
Meskipun panas menyengat kami tetap bertahan dalam barisan. Kadang-kadang bergantian duduk di tepi batas tanaman. Selama satu jam antri hanya maju satu meter. Kami bercanda, wah kapan sampainya? Pelan-pelan kami maju dengan kesabaran luar biasa.Â
Pada saat genting seperti ini, kami membesarkan hati: kapan lagi Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games dan mungkin inilah pengalaman kami yang pertama dan terakhir antri demikian panjang demi mendapat boneka maskot.
Terbersit dalam benak kami, bagaimana jika kami sudah berhasil masuk super store dan boneka maskot habis? Menepis keraguan itu, kami membesarkan hati semoga kami masih kebagian. Setelah sekitar satu setengah jam antri panitia mengumumkan bahwa boneka maskot habis, sedangkan cindera mata lain masih ada.Â
Kami sempat kecewa disertai keraguan apakah tetap akan melanjutkan berbaris. Akhirnya kami memutuskan tetap kukuh berdiri. Kira-kira pukul 12.30 antrian berhenti, artinya pintu masuk ditutup dan panitia menambah persediaan.
Sambil menanti pintu dibuka, sekali-kali kami duduk di aspal mengistirahatkan kaki. Pada saat itu -- karena saya berada di luar pagar pembatas, teman saya dan teman-teman baru seperjuangan dalam barisan, maka mereka menitip makanan kepada saya.Â
Makanan dibeli di seberang super store yang merupakan kawasan kuliner di zona Bin Bin. Dengan izin petugas keamanan yang berjaga di pagar situ, saya bisa masuk menerobos pagar.