Pelesir ke Festival Asian Games 2018 di GBK

Selama penyelenggaraan Asian Games ke-18 yang berlangsung 18 Agustus sampai 2 September 2018, transjakarta menyediakan layanan dengan biaya Rp0 pada hari Sabtu, Minggu dan tanggal merah. 

Mumpung hari libur kesempatan ini digunakan untuk pelesir ke Festival Asian Games di arena Gelora Bung Karno. Dengan harga tiket Rp10.000 per orang, kita bisa berjalan-jalan di seluruh arena tersebut. Sebelum masuk, pengunjung diberi gelang kertas yang dipasang di pergelangan tangan dan barang bawaan mesti dipindai dahulu. Bila ingin melihat pertandingan, perlu membeli tiket di loket yang sudah disediakan. Tak perlu kuatir, tersedia layanan transjakarta gratis untuk mengelilingi area dengan pemberhentian di banyak tempat.

Tak perlu ragu bertanya pada petugas yang berkeliling di arena, meskipun kadang-kadang mereka pun kurang paham ketika ada yang bertanya. Saat saya bertanya, di mana stand PT Pos Indonesia, mereka tidak tahu persis di zona mana letaknya.

Tempat yang paling banyak diserbu pengunjung adalah super store yang terletak di pintu 7. Di dalam super store itu dijual barang-barang merchandise seperti boneka, gantungan kunci, kipas, kaos, satu set tempat makan dan minum, pulpen, pensil, dan masih banyak lagi. 

Masing-masing jenis barang disediakan dengan tiga mascot Asian Games, yaitu Kaka si badak bercula satu, Bhin Bhin si burung cendrawasih, dan Atung si rusa bawean. Bila tidak ingin antri, ada petugas khusus yang membawa koper kecil dan berhenti di tempat-tempat tertentu yang menyediakan merchandise dengan jumlah dan jenis terbatas, seperti pensil, pulpen, gantungan kunci, dan benda-benda kecil lain.

Ketika saya tiba di super store tepat pukul 10.00 persis jam buka, antrian sudah panjang. Butuh waktu lebih dari satu jam sampai saya bisa masuk ke dalamnya. Semakin siang antrian semakin panjang. Bahkan dari cerita yang saya dengar, persediaan barang ada yang habis padahal antrian masih panjang. Pembelian barang-barang tidak menggunakan uang tunai, melainkan non tunai dari bank apapun.

Merchandise pensil dan gantungan kunci (dok. pribadi)

Dalam arena, banyak disediakan kuliner, mulai dari makanan lokal sampai makanan waralaba. Semua pembayaran menggunakan tap cash dari bank Mandiri, BRI, dan BNI sebagai bank resmi yang ikut mendukung Asian Games ke-18 ini. 

Masing-masing bank menerbitkan tap cash dengan gambar maskot Kaka, Bhin Bhin, dan Atung serta desain Asian Games lainnya. Dengan pembayaran non tunai ini mengakibatkan tidak ada anjungan tunai mandiri di arena tersebut.

Keterangan lengkap mulai dari kata sambutan, sejarah singkat Asian Games, maskot dan logo, negara-negara peserta, simbol olahraga dan keterangan singkat lainnya bisa dibaca pada buku panduan dengan judul A Guide to Jakarta & Palembang. Buku ini bisa diperoleh gratis beserta peta Jakarta di bagian informasi.

Buku panduan (dok. pribadi)

Bagi saya, lokasi paling menarik dalam arena GBK ini adalah ruang khusus yang cukup luas, Hangzhou. Hangzhou adalah tempat penyelenggaraan Asian Games berikutnya, yaitu 10 -- 25 September 2022 di Cina. 

Di ruang ini ada pemandu yang menerangkan segala macam yang ada di sini. Pengunjung disuguhi langsung dengan racikan teh hitam tradisional mulai dari cara menyeduh sampai minum di sini. Tentunya dengan duduk bersila. Lukisan klasik monokrom dan warna terpajang di dinding. Sementara di dinding lainnya ada kipas tradisional dan kaligrafi.

Racikan dan suguhan teh tradisional (dok. pribadi)

Euforia dan antusiasme masyarakat sangat terasa di sini. Masih ada kesempatan untuk berkeliling di arena Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno. Mumpung masih ada waktu satu minggu lagi. Kapan lagi kita bisa mengulang sejarah yang sama di pesta olah raga se-Asia ini?