Mohon tunggu...
Vita Priyambada
Vita Priyambada Mohon Tunggu... Administrasi - Literasi

Penulis dan filatelis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Simpanlah Karcis Anda

9 Agustus 2018   20:42 Diperbarui: 9 Agustus 2018   20:58 1161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karcis toilet (dok. pribadi)

Karcis yang satu ini hanya diperoleh pedagang yang berjualan di pasar tradisional. Pemerintah kota Malang menarik tiga macam karcis pasar dengan nilai Rp100, seri yang tertulis dalam alphanumerik (gabungan huruf dan angka) dan nomor dalam enam angka. 

Karcis pasar retribusi berjualan denga nilai Rp 250, seri yang tercantum dalam dua huruf dan nomor dalam enam angka. Retribusi pasar dengan nilai Rp 350, seri yang tertulis dalam satu huruf dan nomor dalam enam angka.

Beda lagi dengan tarif retribusi yang berlaku di Madiun. Di pasar Dolopo (perbatasan Madiun dan Ponorogo) tarif retribusi pasar kelas I dipasang di dinding salah satu pintu masuk utama. Di papan itu tercantum tarif kios per meter persegi, memasukkan dagangan per koli, izin kios, penitipan sepeda dan sepeda motor, pasar ternak (golongan ternak per hari) berdasarkan ternak dan umur ternak.

KARCIS LAIN-LAIN

Masih banyak jenis karcis yang bisa dikumpulkan dan dikoleksi. Tiket terpadu pelabuhan penyeberangan untuk penumpang dan kendaraan Ujung - Kamal yang menghubungkan Pulau Madura dan Jawa Timur (Surabaya). Apabila jembatan Suramadu selesai dibangun, mungkin tiket-tiket itu menjadi langka. 

Tiket penyeberangan lain seperti Merak - Bakauheni, Ketapang - Gilimanuk, dan lain-lain menarik juga.

Karcis yang menarik dikoleksi, misalnya karcis tol, karcis bis, karcis kereta, retribusi kebersihan PKL, karcis toilet pusat perbelanjaan, tiket bioskop, karcis kunjungan wisata dan masih banyak yang bisa dikkumpulkan dari sekitar kita. Selain memperoleh kepuasan melengkapi koleksi, kumpulan karcis dan tiket dapat menjadi peta kenangan dalam perjalanan dan wisata.

Karcis toilet (dok. pribadi)
Karcis toilet (dok. pribadi)
Bentuk karcis hampir tidak berubah dari tahun ke tahun. Yang mungkin berubah hanya harga yang tercetak. Untuk mencari variasi karcis ini, kolektor perlu menjalin kerja sama dengan kolektor lain di daerah dan kota yang berbeda.

Karcis hanyalah sepotong kertas kecil yang akhirnya hanya menghuni tong sampah, sehingga sering luput dari perhatian. Di tangan kolektor, potongan karcis demikian bisa menjadi kertas yang sangat berharga, dipungut, dikoleksi dan disimpan. 

'Status'nya sebagai kertas buangan yang semula menjadi penghuni keranjang sampah, layak memperoleh kedudukan di tempat terhormat, dalam tempat penyimpanan khusus dan memperoleh perlakuan yang khusus pula. Dari sepotong karcis bisa menjadi referensi perbandingan harga dan menjadi saksi catatan sejarah perjalanan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun