Setelah saya pindah ke Jakarta dan bekerja, ada saja buku yang menarik minat saya. Rata-rata setiap dua bulan sekali saya mengirimkan paket buku satu kardus di atas 10kg ke Malang dan disimpan dalam perpustakaan pribadi di rumah. Orang tua sudah maklum dengan penyakit saya yang sulit dihilangkan.
Berkat membaca, saya bisa menjadi penulis, ini pun secara tidak disengaja. Sejak sekolah saya paling tidak suka mengarang. Saat SD ada pelajaran, namanya catatan harian. Dalam buku tulis khusus itu, bagian atas kosong, tempat untuk menggambar. Separuh buku bagian bawah ada garis-garis di mana murid menulis cerita singkat sesuai gambar di atasnya.
Ketika SMP dan SMA saya sering diberi tugas untuk mengikuti lomba sekolah untuk membuat opini dan mengarang. Guru Bahasa Indonesia di SMA bahkan menganjurkan saya untuk masuk jurusan sastra Indonesia, namun saya tolak. Kelak, guru saya benar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI