Mohon tunggu...
Vita Priyambada
Vita Priyambada Mohon Tunggu... Administrasi - Literasi

Penulis dan filatelis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keliling Kantor Pos di Manado, Sangir dan Talaud

27 April 2018   20:23 Diperbarui: 29 April 2018   16:11 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tribunnews.com

Sebagai filatelis yang memberi perhatian khusus pada koleksi cap pos dan foto kantor pos, saya tidak menyia-nyiakan kesempatan di sela tugas lapangan saat ke Sulawesi Utara. 

Kebetulan ditugaskan di Sangir dan Talaud sehingga saya mencoba mencari kantor-kantor pos yang bisa saya datangi berbekal daftar kantor pos seluruh Indonesia yang selalu menjadi 'kamus' ketika saya pergi ke mana-mana. Dari 'kamus' ini saya merencanakan kantor pos mana saja yang bisa saya kunjungi.

Wilayah penjelajahan saya berawal di sekitar Manado sambil menanti hari-H saya berlayar jauh ke utara. Mula-mula saya mendatangi kantor pos pemeriksa Manado yang wilayah kerjanya meliputi 10 kantor pos cabang dalam kota dan 39 kantor pos cabang luar kota. 

Sering saya nekat menghadap kepala kantor pos meskipun saya sama sekali tidak kenal. Saya beruntung bisa menghadap kepala kantor pos dengan mudah dan beliau sedang ada di tempat. Kelak, saya bertemu kembali di Jakarta saat beliau mutasi ke sana.

Kemudian perbincangan saya beralih ke ruang bendahara untuk mencari benda-benda filateli. Di sini saya menemukan persediaan kartu pos kuning polos yang klasik yang sudah sangat jarang bahkan tidak ada lagi kantor pos yang menjualnya karena kartu pos yang beredar adalah kartu pos putih. Saya membeli kartu pos kuning, prangko, carik kenangan dan sampul surat bergambar.

Langkah berikut yang saya lakukan adalah permintaan cap pos (cap tanggal) yang jelas dan terbaca di atas kartu pos berprangko. Selain cap pos, permintaan saya adalah teraan cap dinas, cap dirian, cap nama dirian, dan cap nomor dirian. Kartu pos yang sudah ada teraan ini langsung saya bawa kembali dan bukan untuk dikirimkan.

Kaena saya suka wisata dan keliling sambil mengenal rute angkutan umum, ke mana-mana saya naik angkutan kota (zaman itu belum ada ojek online). Beberapa kantor pos yang saya kunjungi di sekitar Manado adalah Mapanget yang tak jauh dari bandara Sam Ratulangi; Tuminting; dan Pinaesaan. 

Ketika saya ke kantor pos Telingatas, yang ada hanya bangunan kantor pos oranye dan papan nama yang ada dalam bangunan. Kantor pos ini sudah tutup. Demikian juga saat saya ke Pomorouw. Bekas bangunan khas bercat oranye yang tersisa di sana, kantor pos ini pun sudah tutup. Kantor-kantor pos yang saya kunjungi di atas termasuk kantor pos cabang dalam kota.

Lain lagi kisah saat saya akan ke kantor pos Malalayang. Meskipun saya sudah menyampaikan pada supir bahwa saya akan turun kantor pos, rupanya si supir lupa. Akibatnya saya kebablasan dan akhirnya saya memutuskan melanjutkan perjalanan sampai pemberhentian akhir. 

Dari informasi yang saya peroleh di terminal, saya bisa meneruskan jalan-jalan ke arah Tanahwangko. Sampai juga saya ke di kantor pos tersebut. Di mana pun saya berkunjung ke kantor pos, saya sempatkan untuk berbincang dengan pak pos dan membeli benda filateli atau benda pos yang tersedia di kantor pos tersebut. Yang pasti saya lakukan: permintaan teraan cap pos di atas kartu pos dan foto bangunan kantor pos tampak muka serta foto papan nama.

Tanahwangko merupakan kantor pos cabang luar kota. Kunjungan berikutnya adalah ke Airmadidi, Kauditan, dan Girian. Ketiga kantor pos ini berada di poros jalan utama Manado -- Bitung. Kantor pos Pineleng berada di poros jalan Manado -- Tomohon dan kantor pos Tatelu berada di jalan menuju Likupang.  

Bagaimana dengan kantor-kantor pos di seberang lautan? Saat saya bertugas di Kepulauan Talaud, kesempatan ini saya gunakan untuk berburu kantor pos. Kantor pos Lirung persis berhadapan dengan pelabuhan, terletak di Pulau Salebabu.

Menyeberang dengan speed ke Pulau Karakelang sekitar 30 menit, kita tiba di Melonguane. Ketika saya ke sana tahun 2012-2013, kantor pos Melonguane masih dalam tahap rencana dibuka. 

Sebagai ibukota kabupaten, kini Melonguane sudah mempunyai kantor pos. Dari kota kecil ini saya naik angkutan umum selama sekitar 60 menit ke kantor pos Beo. Sebenarnya masih ada kantor pos Essang yang letaknya di ujung pulau. Namun, karena kendaraan umum ke sana sangat jarang, saya tidak melanjutkan perjalanan ke sana.

Pulau Nipa berada di Kecamatan Nusa Tabukan, Kabupaten Kepulauan Sangir. Menyeberang ke pulau besar, yaitu Pulau Sangihe. Tempat berbelanja paling dekat adalah di Petta dengan menggunakan perahu bermotor sekitar 45 menit. Letak kantor pos tak jauh dari pasar dan terminal. Dari Petta dengan menggunakan angkutan umum kira-kira 30 menit kita bisa ke Tahuna, ibukota kabupaten Kepulauan Sangihe. Kantor pos berada di pusat kota. Sayang, saya tidak sempat ke kantor pos Manganitu dan Tamako.

Berdirinya kantor pos di Marore di Kabupaten Kepulauan Sangir dan kantor pos Miangas di kabupaten Kepulauan Talaud pada tahun 2017 (kedua pulau tersebut merupakan pulau terluar), mengisyaratkan bahwa kantor pos sebagai penanda tapal batas NKRI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun