Tak pernah terbayangkan sebelumnya, saya harus bertugas di pulau terluar, yaitu Pulau Marampit yang berada di Kabupaten Kepulauan Talaud. Berada di Kecamatan Nanusa yang terdiri atas 8 pulau di mana 4 pulau berpenghuni: Pulau Karatung, Pulau Marampit, Pulau Kakorotan, dan Pulau Miangas.Â
Pulau yang tidak berpenghuni adalah Pulau Mangupu, Pulau Intata, Pulau Malo, dan Pulau Garat. Ibukota kecamatan berada di desa Karatung di Pulau Karatung.
Untuk sampai ke Marampit bisa dengan menggunakan pesawat dari Manado menuju Melonguane di Pulau Karakelang. Dengan kapal cepat dari Manado, bisa berlabuh di Melonguane atau Lirung yang terletak di Pulau Salebabu dengan lama perjalanan sekitar 1 hari.Â
Pulau ini berhadapan dengan Pulau Karakelang. Dari dua pelabuhan ini perjalanan dapat dilanjutkan dengan perahu tradisional selama sekitar 6-7 jam.
Dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain, bisa membutuhkan waktu singgah sebentar bahkan bisa lebih dari 6 jam sebab bongkar muat kapal berupa pala, kopra, material bangunan, dan lain-lain.
Terdapat 5 desa di Pulau Marampit, yaitu Marampit Timur, Marampit, Laluhe, Dampulis, dan Dampulis Selatan. Tugu perbatasan sebagai tanda pulau terluar NKRI dibangun di desa Laluhe. Sejumlah pasukan marinir ditempatkan di pulau ini. Beruntung saya sempat menyaksikan pergantian pasukan dengan kedatangan kapal TNI.
Saat saya bertugas di pulau ini pada akhir tahun 2012, sinyal telepon seluler tidak ada. Sinyal hanya ada di sekitar kantor kecamatan Nanusa yang terletak di Pulau Karatung dengan lama pelayaran dengan perahu tradisional sekitar 20 menit. Itu pun sinyal terbatas sebab harus berbagi dengan yang lain.
Bila musim hujan dan gelombang tinggi, kapal perintis ataupun kapal PELNI ada kalanya tidak sandar. Padahal penduduk belanja kebutuhan pokok di Melonguane atau Manado. Akibatnya banyak warung tidak mempunyai persediaan bahan kebutuhan pokok. Beruntungnya, listrik menyala siang dan malam karena ada PLTD dan panel surya.
Ketika laut surut tampak batu-batu karang di tepi pantai yang berpasir putih. Bila ingin ke gua, mendakilah bukit. Di atas bukit ini terdapat sisa reruntuhan benteng. Konon utusan kerajaan Majapahit pernah singgah di pulau Marampit.