Hal ini juga membuktikan titik pertemuan Timur dan Barat dan saluran yang sangat efektif untuk pertukaran ide-ide atau pemikiran. Pada abad-abad mendatang hal ini memfasilitasi bahkan mentransfer ilmu-ilmu yang bersumber dari India dan Persia ke Eropa. Kasus agka Arab India adalah contoh hidup dari adanya pertukaran intelektual ini. Wilayah kajian pasa akhir abad ke 3 H/9 M merupakan manajemen pemerintahan dan ekonomi.
PERIODE TRANSMISI/PENERJEMHAN ULANG
Kemudian berlanjut ke fase ketiga, ketika periode penerjemahan kembali ke transmisi, ide-ide Greco-Arab atau Yunani-Arab mencapai Eropa melalui karya-karya terjemahan dan kontak lainnya yang terjadi sekiar abad ke-6- 9 H/12-15 M. Dengan berlalunya waktu, 19 volume penerjemahan ulang makin meningkat jauh. Oleh karena itu, periode sebelum renaisans Barat disebut sebagai "masa penerjemahan" (Myers, 1964:78). Dalam terjemahan dua arah -ke Bahasa Arab dan dari Bahasa Arab- itu berupa karya asli intelektual, filosofis dan praktis yang penting diberi preferensi. Dengan demikian, karya-karya muhadditsun atau tradisionalis hampir tidak tersentuh. Sepanjang kajian ekonomi membentuk bagian dari wacana etika dan filsafat, sehingga gagasan ekonomi para sarjana Muslim juga diterjemahkan dan ditransmisikan bersama dengan karya-karya filsafat dan terjemahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H