Mohon tunggu...
Vita Harjanti
Vita Harjanti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Seragam Batik Pemkot Salatiga Bukti Walikota Pro UKM

31 Juli 2017   12:03 Diperbarui: 31 Juli 2017   12:16 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kejadian ini menyiratkan adanya komunikasi yang kurang terbangun dalam jajaran Pemkot Salatiga, sebelum dan sesudah walikota terpilih dilantik. Pejabat administrator tidak berperan cantik lazimnya yang terjadi pada beberapa lingkungan pemda lain yang ditemui. Setelah kepala daerah terpilih, sebelum pelantikan, pejabat pada lingkungan pemda merapat bersama pj kepala daerah sebelum menyerahkan jabatannya kepada kepala daerah terpilih, melakukan koordinasi, menyampaikan informasi pembangunan yang sedang berjalan dan yang akan dijalankan pada masa pemerintahan berikutnya, sehingga tidak ditemui kejadian seperti kasus batik oranye itu melangkahi kebijakan walikota definitif. Atau memang ada niatan lain, ada unsur kesengajaan tidak memberitahukan kepada walikota terpilih. Kondisi ini menunjukkan tidak berfungsinya fungsi administrator pada Pemkot Salatiga pada saat ini. Perannya terlalu jauh melampaui kewenangan walikota.

Punya makna

Batik seragam resmi Pemkot Salatiga pilihan Walikota Salatiga ini diberi nama motif ron sedah, diangkat dari bentuk daun sirih (ron sedah). Mengamati sepintas, banyak perbedaan antara batik motif  ron sedah dengan batik oranye. Sistem pengerjaan batik ron sedah melalui pola kemitraan inti-plasma menunjukkan pro UKM Salatiga, sementara batik oranye dikerjakan oleh perajin luar Salatiga, pejabat yang menunjuk jelas tidak berpihak pada UKM Salatiga.

Batik motif ron sedah mempunyai filosifi seperti pohon sirih, sebagai tanaman yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain, untuk kelangsungan hidupnya tidak mengisap energi tumbuhan lain seperti tumbuhan benalu yang merugikan tumbuhan lain (SM, 25/7/17), batik oranye tidak jelas maknanya. Kualitas kainnya pun beda jauh, belum lagi motifnya, motif ron sedah berpenampilan excellent. Tidak memalukan dipakai oleh PNS Salatiga ke luar kota apalagi para pejabatnya dalam menghadiri pertemuan tingkat nasional, bukan batik sablon.

Tindakan walikota Yulianto melibatkan perajin lokal hasil didikan sendiri untuk memproses batik seragam PNS menunjukkan kepeduliannya terhadap UKM lokal sangat tinggi, disamping sejalan dengan misinya, juga akan mengangkat nama Salatiga dikemudian hari, apabila program ini berlanjut, menghargai produk warganya sendiri, bangga dengan hasil UKM lokal.

Yang patut dilakukan ke dapan adalah tercipta iklim usaha yang kondusif, memberikan bantuan modal berupa material bahan batik, perlindungan usaha terutama dalam kesamaan harga jual produk supaya terjadi persaingan sehat, tidak menurunkan harga jual dari pesaingnya hanya sekedar untuk memuaskan pembeli, pengembangan kemitraan, pelatihan peningkatan ketrampilan dan manajemen, membentuk lembaga khusus seperti koperasi batik, memantapkan kelompok yang sudah ada, mengembangkan promosi, mengembangkan kerjasama yang setara, meningkatkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, bila perlu pemkot mengawali sewa toko diluar kota, selanjutnya mereka membiayai sendiri. Kesemuanya itu tidak sulit dan dapat terpenuhi dari Pemkot Salatiga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun