Sebenarnya secara tidak langsung islam sudah mengajarkan dan menerapkan jiwa filsafat di setiap menyelesaikan suatu masalah. Ilmu pengetahuan dan filsuf yang ada, tenyata mereka berasal dari ilmu pengetahuan.Â
Para filsuf yang ada memiliki andil yang besar dalam mengembangkan pendidikan, baik pendidikan bersifat umum maupun mengkhusus atau agama. di dalam islam juga menggunakan alam maupun manusia sebagai objek untuk diteliti. Bukan hanya dalam itu saja, memahami isi wahyu, menafsirkannya, dan membukukan juga termasuk pengembangan dalam ilmu pengetahuan.Â
Hukum yang ada dalam al-qur'an, hadits juga bisa dijadikan objek kebenaran yang harus di cari tau kebenaran yang ada. menentukan hukum di dalam islam memutuskan hukum juga memiliki tahapan tahapan yang harus diperhatikan yakni secara langsung mengandalkan akal yaitu:
* Al- Qur'an.
* Hadist.
* Ijtihad. Â
setelah sedikit disinggung tentang ilmu pengetahuan islam di atas, sesungguhnya islam dan filsafat tidak memiliki pertentangan yang buruk seperti yang abnyak disalah artikan bagi sebagian orang. di dalam beragama kita di ajarkan untuk mempercayai dengan hal ghaib, atau sesuatu yang tidak kasat mata tetapi memang adanya. kita juga percaya hal ghaib itu berpengaruh dalam kehidupan kita.
Di dalam setiap kehidupan beragama memiliki aturan, hukum, dan semua hak dan kewajiban manusia terhadap tuhan dan agamanya. Dalam agama di berikan jaminan atau janji untuk imbalan yang kita dapatkan setelah kewajiban yang harus kita jalani benar benar terealisasikan. Kewajiban itu juga akan memberikan manfaat bagi umatnya dan bisa memberikan pembelajaran di dalamnya.Â
Manusia dilahirkan sejatinya di minta untuk terus belajar dan belajar. Manusia dibarikan akal untuk mengembangkan ilmu yang sudah di ketahui dan mencari bukti bukti nyata ilmu yang sudah diketahui.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H