Ku kira Surga, ternyata hanya sekeping nikmat-Nya.
Desa Belangian sendiri merupakan desa di ujung waduk Riam kanan, kecamatan Aranio Kabupaten Banjar. Letak desa ini masuk dalam Geopark Meratus. Saya pergi kesana dengan ikut perahu kampung yang setiap hari berangkat pukul 15.00 WITA dari dermaga Tiwingan Lama dengan perjalanan 2 jam dan cukup membayar 15 ribu per sekali jalan.Â
Sepanjang jalan juga akan melihat hilir mudik warga menggunakan jukung (perahu kecil) maupun kelotok (Kapal mesin) dengan berbagai tujuan, ada yang menuju pulau seberang, mencari ikan, ke sawah, keramba, maupun anak-anak berangkat sekolah. Transportasi utama di desa-desa sekitar Waduk Riam Kanan memang berupa perahu.
Siapapun yang kesini pasti pingin balik lagi. Pertama kali kesini tahun 2019 untuk penelitian, ternyata saya menemukan kedamaian dan ketenangan disini. Sampai sekarang sudah 4 kali datang untuk sekedar refreshing dan silaturrahmi. Rasanya seperti ada magnet yang selalu menarik saya untuk kembali.Â
Sesampainya di desa, kita akan disambut dengan ucapan selamat datang di dermaga desa. Saat sore hari kita bisa melihat anak anak kecil berenang dan bermain di sekitar Dermaga.Â
Dari dermaga kita harus berjalan kaki sekitar 3-5 menit untuk menuju desa. Sesampainya di perkampungan kesan pertama yang saya dapatkan adalah "Waah ini desa kok bersih bangett". Jangan harap bisa menemukan satu sampah pun disini! benar-benar bersih dan tertata rapi. Warga desa juga sangat ramah kepada setiap pengunjung yang datang.Â
Oh ya spada tahun 2019 saya kesini Listrik di desa Belangian hanya ada mulai dari maghrib sampai jam 6 pagi saja, sinyal? tentu tidak ada sama sekali, provider apapun tidak ada disini. Terakhir saya kesini kemarin bulan April tahun 2022 ini Alhamdulillah listrik sudah 24 jam dan meskipun belum ada sinyal namun sudah ada jaringan wifi di beberapa titik tertentu.
Jalan disini hanya 1 dan bentuknya lurus. Rumah juga tidak banyak, dimana total warga 300 an jiwa. Â Hanya ada 2 RT sehingga pembagiannya rumah-rumah sebelah kanan RT 1 dan sebelah kiri RT 2. Terdapat 1 SD, TK dan Madrasah Diniyah. Ditengah kampung tedapat masjid besar yang didalamnya tersedia berbagai macam buku dan majalah keislaman. Desa ini sangat sejuk dan asri, terlebih saat malam dan pagi hari suhu menjadi lebih dingin. Malam terasa begitu tenang tanpa suara bising, hanya ada suara binatang kecil di sekitar rumah warga.Â
Hal lain yang membuat saya kagum adalah Warganya. Meskipun berada jauh dari kota dan akses yang cukup susah namun semangat untuk mencari ilmu sangat kuat, terbukti dengan tidak sedikit warga yang berhasil menempuh pendidikan tinggi. Anak muda disini rela merantau untuk melanjutkan pendidikan SMP hingga Universitas dan banyak juga yang di pesantren. Outputnya tidak perlu diragukan lagi, ada yang sudah menjadi tenaga pendidik dan berbagai profesi lainnya baik di desa sendiri maupun di luar desa. Sungguh ini adalah hasil dari semangat perjuangan orangtua dan semangat perjuangan anak yang telah menjaga amanah orangtua.Â
Desa Belangian sudah menjadi desa wisata unggulan Kalimantan Selatan. Dengan semangat dan gotong royong dari seluruh pihak, membuat desa ini semakin berkembang pesat dalam berbagai bidang sekaligus. Anak muda Karang taruna desa Belangian juga aktif di berbagai kegiatan internal maupun eksternal, warga disini aktif mengikuti kegiatan seperti pelatihan pembuatan karya, serta melakukan pengajian rutin di Masjid. Grup sepakbola pemuda Belangian juga memiliki prestasi yang sangat membanggakan yakni berhasil masuk 8 besar dalam perhelatan sepak bola se-Kalimantan Selatan.Â
Berada di Pegunungan Meratus membuat Desa Belangian kaya akan flora dan fauna, warga desa sangat menghormati dan menjaga alam. Disini juga hampir setiap hari ada pengunjung dari luar kota yang datang untuk mendaki ke puncak Kahung, pergi ke Air terjun, maupun sekedar ngecamp, banyak wisata unggulan di desa Belangian yang kedepannya pasti akan terus berkembang. Sungai disini bersih dan kualitas airnya sangat baik. Begitupun di hutan juga masih banyak pohon besar. Mari kita jaga alam yang ada, supaya ekosistem tetap terjaga sampai nanti.Â
Selama disini saya selalu disambut dengan ramah oleh seluruh warga. Semoga nanti saya bisa pergi kesini lebih lama lagi. Saya pasti akan rindu dengan semua yang ada di Belangian. Â
Terimakasih kepada seluruh warga desa Belangian yang sudah saya anggap keluarga saya sendiri, terutama pak Hasri, ading Kholis dan ibu, ibu sekdes, bapak kades, amang Juli kapal, amang Lian kapal dan semua yang telah membantu saya penelitian, memperbolehkan kami menginap disana bahkan menyediakan makan untuk kami, membawakan kami bekal makanan saat ke hutan, dan membawakan makanan untuk kami pulang. Terimakasih atas seluruh kebaikan yang sudah diberikan, sehat-sehat dan murah rejeki selalu, bapak... ibu...Â
Suatu pengalaman yang tidak akan terlupakan bisa mengenal Desa Belangian. Desa terbersih, terdamai yang pernah saya kunjungi. Saya akan kembali, InshaAllah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H