Problematika yang dianggap biasa, sejatinya adalah problematika yang melemahkan persatuan umat Islam. Gejala goyahnya umat islam terlihat dari prilaku kehidupana umat islam, apakah sudah menjadikan nilai-nilai ajaran islam sebagai pedoman berprilaku atau manusia telah menjalankan kediupan secara selaras dengan kehidupan modern tanpa menghilangkan nilai islam.
Faktanya, semua itu bertolak belakang. Umat islam sendiri terlalu cinta kepada dunia sehingga tertindas dengan kemodern-an. Hal ini sudah di prediksi oleh Nabi Muhammad SAW, bahwa di zaman yang akan datang, manusia akan merosot dari nilai-nilai Al-Qur'an dan Hadist sebagai tanda dekatnya hari kiamat.
Mari menelaah beberapa pendapat di atas dengan dua panduan kita yaitu Al-Qur'an dan Sunnah, anatara lain :
1. Problema : Konspirasi Orang Kafir
Terdapat ayat dalam QS Ali Imran : 120 yang berisi, "Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu"
Ayat tersebut menjelaskan  bahwa jika kita benar-benar bertakwa kepada Allah, maka konspirasi muruh bukanlah ancaman yang berarti
2. Problema : Penguasa yang Zalim
Terdapat ayat dalam QS Al An'am : 129 yang berisi, "Dan demikianlah, kami jadikan orang yang zalim sebagai pemimpin bagi orang zalim disebabkan maksiat yang mereka lakukan"
Ayat tersebut menunjukkan bahwa penguasa yang zalim hukuman yang Allah timpakan kepada rakyat yang zalim juga, di sebabkan dosa-dosa rakyat. Dengan kata lain. Penguasa yang zalim bukanlah penyakit. Bahkan penyakit sesungguhnya adalah keadaan rakyat.
3. Problema : Perpecahan Kaum Muslimin
Terdapat ayat dalam QS At Taubah : 25 yang berisi "Dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu di waktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah (mu), Maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikit pun"
Ayat tersebut menunjukkan bahwa persatuan yang banyak tidak bermanfaat jika kemaksiatan tersebar di antara mereka. Maksiat yang di maksud adalah menyatukan barisan mereka bersama orang-orang yang membenci ajaran Nabi Muhammad SAW, karena sikap tepat terhadap mereka adalah memberikan nasihat bukan mendiamkan kesalahan.
Solusi untuk masalah yang ketika ini adalah dengan membersihkan diri dari dosa terutama kesyirikan dan kembali mentauhidkan-Nya
Contoh kecil pembentukan pribadi yang peduli tentang eksistensi Al-Qur'an dan Hadist yakni, ketika muncul suatu masalah yang berkaitan dengan islam, langkah awal yang dilakukan adalah dudukan masalah itu kita pelajari, menemukan jalan keluar dengan menurut petunjuk Al-Qur'a dan Hadist. Dari situ, maka terciptalah pribadi yang mampu menyikapi berbagai  masalah kemodernan saat ini. Pembelajaran awal untuk memuali menegakkna diri di atas Al Qur'an dan Hadist sebagai pedoman hidup dan itulah yang menjadi kekuatan awal melawan orientalisme.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H