Mohon tunggu...
Bram Magera
Bram Magera Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Madu untuk anak

30 Juni 2015   10:28 Diperbarui: 30 Juni 2015   10:30 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Madu baik diminum untuk menjaga kesehatan dan menyembuhkan penyakit. Sangat dianjurkan dikonsumsi untuk anak-anak. Madu mengandung seluruh vitamin yang dibutuhkan oleh anak yaitu: A, B1, B2, B3, B5, B6, D, K, E, Uric Acid dan asam nikotinat. Semua vitamin ini penting dan sangat dibutuhkan oleh tubuh anak. Selain itu madu mudah diserap tubuh hanya perlu waktu 1 jam saja. Hal ini berbeda dengan vitamin pada berbagai makanan lain yang lebih lambat proses penyerapannya dibanding penyerapan vitamin yang terdapat didalam madu.

Madu dapat membantu meningkatkan kecerdasan anak, karena kandungan zat besi (Fe) dan tembaga (Cu) pada madu ternyata sangat tinggi jika dibandingkan dengan ASI maupun susu sapi. Konsumsi Fe dan Cu dapat membantu pembentukan sel darah merah dan hemoglobin. Hemoglobin membawa oksigen yang cukup kedalam otak sehingga membantu anak dalam proses berfikir dan membuat anak menjadi cerdas.

Kandungan levulosa didalam madu berfungsi sebagai stimulant pencernaan bagi sang anak, yang membantu meningkatkan nafsu makan anak. Termasuk didalamnya madu juga dapat mengatasi masalah sakit perut pada anak. Karena madu memiliki beberapa bakteri yang baik yang dapat membunuh bakteri jahat dalam usus. Salah satu bakteri tersebut adalah jenis laktobasilus.

Salah satu peneliti dari pusat penelitian dan pengembangan gizi bogor, Y. Wadodo menyimpulkan bahwa memberikan madu setiap hari pada anak menurunkan tingkat anak terkena demam dan pilek.

Apa itu Protein Albumin?
Albumin merupakan plasma protein tubuh yang jumlahnya separuh dari total protein tubuh mencapai kadar 60%. Karena menjadi plasma protein, maka peranan albumin sangat vital mulai dari pembentukan jaringan sel baru.penyusun struktur sel, antibodi, enzim, hingga hormon. Albumin ini disintesis oleh sel hati dan dikeluarkan langsung ke pembuluh darah tanpa disimpan.

Tanpa albumin; sel-sel di dalam tubuh akan sulit melakukan regenerasi, sehingga cepat mati dan tidak berkembang. Selain itu menyebabkan tekanan osmotik darah turun sehingga pengangkutan asam lemak, obat, hormon, dan enzim terganggu. Albumin inilah yang berperan penting dalam proses tumbuh kembang anak.
Bila kadar albumin rendah, protein yang dikonsumsi anak akan pecah. Protein yang seharusnya dikirim untuk pertumbuhan sel menjadi tidak maksimal. Pada anak yang kekurangan albumin, seperti penderita tuberkulosis (TBC), daya kerja obat yang diminum menjadi kurang maksimal.

Sementara pada anak yang sedang berada di fase periode emas pertumbuhan (golden age), yaitu usia 1-5 tahun, kekurangan albumin akan sangat mengganggu pertumbuhan badan dan otaknya. Semakin sedikit albumin, pertumbuhan sel ditubuh dan otak akan semakin lambat. Pertumbuhan sel yang lambat inilah yang menyebabkan anak lambat perkembangan tubuhnya serta menjadi kurang cerdas.

Tetapi yang sangat menarik, jika konsumsi berlebihan albumin ini tidak akan menyebabkan kelebihan albumin (hiper albumin). Ketika pasokan albumin berlebih, tubuh akan menyimpannya sebagai massa otot, sehingga orang sehat pun aman mengkonsumsi albumin sebagai suplemen.

Umumnya masalah gizi yang diderita anak-anak bukan hanya disebabkan oleh asupan yang kurang, tetapi juga karena zat gizi yang berhasil dibawa oleh darah sangat sedikit, sehingga tidak bisa memberi gizi pada sel. Kasus seperti ini sering ditemukan pada anak-anak yang mempunyai kebiasaan makan banyak dan cukup bergizi, tetapi pertumbuhannya sangat lambat.

Banyak orangtua yang kemudian mengaitkan lambatnya pertumbuhan anak dengan gejala cacingan. Padahal, penyebab utama adalah karena kekurangan albumin. Kekurangan albumin menyebabkan zat gizi di dalam darah tidak dapat disalurkan dengan baik ke sel-sel tubuh yang memerlukan.

Kekurangan gizi seperti ini pun berdampak terhadap penurunan daya kekebalan tubuh, sehingga anak mudah sakit. Sementara pada anak yang menderita penyakit tertentu, semisal TBC, akan menjadi lebih lama untuk disembuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun