Mohon tunggu...
Vita Ariyanti
Vita Ariyanti Mohon Tunggu... Duta Besar - Mahasiswi

Mahasiswi UIN WALISONGO Semarang Prodi Sosiologi 2017

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyelisik Implikasi Prosesi Slametan dalam Masyarakat Jawa

23 Juni 2019   23:05 Diperbarui: 24 Juni 2019   07:41 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prosesi slametan pada faktanya menjadi sebuah kebiasaan dan menjadi keharusan yang sudah melekat di dalam masyarakat. Slametan seakan-akan menjadi suatu simbol dalam sebuah peringatan atau perayaan dari segala peristiwa yang ada. Kepercayaan akan makhluk halus kebanyakan masih termindset dalam pikiran (rasio) masyarakat, terlebih dengan masyarakat yang tradisional.

Banyaknya jenis makhluk halus yang ada dalam satu dimensi kehidupan yang sama dengan manusia dikategorikan berbeda oleh masyarakat. Telah terkonsep dalam pikiran masyarakat, bahwa makhluk halus merupakan sesuatu yang tidak nampak namun sewaktu-waktu akan mengganggu serta menyesatkan manusia untuk bertindak buruk atau sekadar untuk menakuti-nakuti manusia walaupun, makhluk halus ada pula yang sebagai pelindung dan tidak pernah mengganggu atau menakut-nakuti manusia.

Masyarakat menafsirkan pemaknaan dari sebuah proses slametan dari sebuah slametan sebagai ungkapan syukur terhadap Allah SWT, sebagai sarana ikatan sosial sosial dengan masyarakat lain, maupun penjagaan bagi masyarakat dari makhluk-makhluk halus. Bagi masyarakat sendiri, slametan merupakan sebuah penegasan serta penguatan untuk menahan kekuatan-kekuatan yang mengacau dari makhluk halus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun