Mohon tunggu...
Vita Achmada
Vita Achmada Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Surabaya

Saya merupakan Mahasiswa aktif yang mempunyai rasa ingin tahu yang besar pada isu-isu Politik, Sosial, Ekonomi, Budaya di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketimpangan Gender dan Patriarki yang Masih Lekat, Bagaimana Indonesia dapat Mewujudkan Genderless Society?

7 April 2024   12:55 Diperbarui: 7 April 2024   13:23 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Layaknya laki-laki, Perempuan harus memaksimalkan kapasitas dan integritas agar dapat membentuk politik yang lebih kuat. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan pengaturan kuota pencalonan perempuan pada pemerintahan. Tujuannya agar perempuan juga mendapatkan hak dalam penentuan keputusan tertinggi untuk mewujudkan perubahan dan pengaturan gender.

3. Sinergi antara kesetaraan gender dan hasil mitigasi atau adaptasi

Hal ini menjadi pondasi terpenting dalam meminimalisir hingga menghapus serta mengelola dan menindak lanjuti adanya isu ketimpangan gender. Disamping itu, perlu adanya transparansi dan akuntabilitas dalam memantau indikator dan tanggung jawab dalam pengelolaan isu gender.

4. Kajian dan pembaruan kebijakan gender

Penting untuk menghapus konsepsi gender melalui kajian lebih dalam dan memperbarui kebijakan didalamnya. Kebijakan dalam berbagai bidang mengenai akses kewarganegaraan, keamanan, kesehatan, hak atas tanah dan waris serta keadilan secara spesifik tidak terikat akan gender.

5. Komitmen global

Mendorong dan memperkuat komitmen global pada kesetaraan gender dalam aksi iklim. Contohnya, Grean Climate Fund atau Dana Iklim Hijau sebagai pengganti rugi dengan memasukkan pertimbangan gender pada operasional dan membuat rencana aksi maupun kebijakan gender.

Perlu diketahui bahwa untuk mewujudkan Genderless Society, langkah yang perlu diambil tidak hanya dengan beberapa poin diatas namun, perlu adanya kajian lebih dalam mengenai kondisi masyarakat di Indonesia. Melalui sinergi seluruhnya maka, besar peluang untuk dapat menghapus konsepsi lekat pada gender.

REFERENSI

Hidayana, IMH. (2018). On gender diversity in Indonesia. On gender diversity in Indonesia (theconversation.com)

https://hdr.undp.org/gender-development-index#/indicies/GDI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun