Mohon tunggu...
Vita niar ambar wati
Vita niar ambar wati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Idealisme

14 Desember 2024   21:49 Diperbarui: 14 Desember 2024   21:49 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian Filsafat Idealisme
Filsafat idealisme adalah salah satu aliran utama dalam filsafat yang menekankan
bahwa realitas sejati bersifat mental, spiritual,atau ide.

Dalam idealisme, pikiran, ide, atau kesadaran adalah elemen fundamental yang membentuk realitas, sehingga realitas fisik bukanlah sesuatu yang independen, melainkan bergantung pada eksistensi ide atau kesadaran.

Secara etimologis, istilah "idealisme" berasal dari kata Yunani "idea," yang
berarti gagasan atau konsep. Dalam konteks filsafat, idealisme memandang ide sebagai
inti dari realitas, yang lebih tinggi dan sempurna dibandingkan dunia fisik yang sifatnya
berubah-ubah dan sementara.
2.2 Sejarah Perkembangan Filsafat 

1. Idealisme Klasik
- Plato
Idealisme klasik ada 2, yaitu:
*Dunia nyata (fenomena): Dunia material yang dapat dilihat dan dirasakan
melalui indra, tetapi bersifat sementara dan tidak sempurna.
*Dunia ide (noumena): Realitas sejati yang bersifat abadi, sempurna, dan hanya
dapat dipahami melalui akal.
2. Idealisme Abad Pertengahan
-Agustinus Menurutnya, Tuhan adalah sumber dari segala kebenaran dankeindahan, serta realitas sejati ada dalam dunia spiritual. 

3. Idealisme Modern 
-Ren Descartes
Sebagai bapak filsafat modern, Descartes memperkenalkan pemikiran
idealisme yang berpusat pada kesadaran manusia.bahwa kesadaran adalah dasar keberadaan.
+Immanuel Kant
Kant menekankan bahwa pengetahuan manusia dibentuk oleh
struktur mental, seperti ruang dan waktu, yang bersifat bawaan.
4. Idealisme Jerman
-Georg Wilhelm Friedrich Hegel

 Ia berpendapat bahwa realitas adalah proses dialektika, di mana ide-ide berkembang melalui tahap-tahap kontradiksi dan sintesis.
- Johann Gottlieb Fichte dan Friedrich Schelling
Melanjutkan pemikiran Kant, mereka menekankan pentingnya kesadaran individu dalam menciptakan dan memahami reh armonis antara manusia dan alam sebagai manifestasi ide-ide spiritual.

Sejarah perkembangan filsafat idealisme mencerminkan upaya manusia untuk
memahami realitas dari perspektif ide, kesadaran, dan spiritualitas. Dari Plato hingga
Hegel, ideali
2.3 Tokoh-Tokoh Penting dalam Idealisme
beberapa tokoh utama dalam filsafat idealisme beserta kontribusinya:
1. Plato (427--347 SM)
Plato adalah pencetus utama konsep idealisme melalui gagasan tentang dunia
ide. Ia berpendapat bahwa dunia fisik yang kita alami hanyalah bayangan dari dunia ide yang sejati dan sempurna.
2. Immanuel Kant (1724--1804)
Kant merupakan pendiri idealisme transendental, yang berfokus pada
hubungan antara pengalaman manusia dan struktur mental.
3Georg Wilhelm Friedrich Hegel (1770--1831)
Hegel membawa idealisme ke tingkat yang lebih sistematis dengan teori
dialektika. Ia menggambarkan sejarah sebagai proses perkembangan ide-ide melalui
tahapan kontradiksi (tesis-antitesis)
4. George Berkeley (1685--1753)
Berkeley dikenal dengan idealisme subjektifnya, yang menyatakan bahwa
keberadaan dunia material sepenuhnya bergantung pada manusia.  
2.4 Implikasi Filsafat
 implikasi utama filsafat idealisme dalam beberapa bidang:
1. Dalam Pendidikan
Idealisme memandang pendidikan sebagai sarana untuk mengembangkan akal
budi, karakter moral, dan kesadaran spiritual.

 2. Dalam Agama 

Pandangann ini memberikan dasar filosofis bagi pengalaman religius dan pemahaman tentang hubungan manusia dengan Tuhan.

3. Dalam Seni dan Sastra
Filsafat idealisme memberikan pandangan bahwa seni adalah ekspresi dari
ide-ide yang luhur dan sempurna.
4. Dalam Etika
Idealisme menyediakan dasar filosofis bagi tindakan manusia yang berorientasi
pada prinsip-prinsip moral universal. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun