Mohon tunggu...
vita ariza
vita ariza Mohon Tunggu... Mahasiswa - be better

always trying good people

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelola Gaji agar Tidak Cepat Habis

15 November 2021   08:37 Diperbarui: 15 November 2021   08:48 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

assalamualaikum wr.wb

saya ingin menulis artikel yang saya dapati sumbernya melalui ibu prita ghozie, beliau membagikan pengalaman yang cukup menginspirasi untuk saya, jadi tanpa panjang lebar mari kita simak beberapa tips mengelola gaji agar tidak cepat habis.

teman-teman mau tau gak gimana cara mengatur gaji setiap bulannya?

tentu saja...

keluarkan kewajiban zakat dulu ya...

dan sebisa mungkin sedekah atau untuk donasi dan berbagi kepada keluarga yang sedang membutuhkan.

setelahnya...

post living 

digunakan untuk:

-membayar tagihan rutin

-belanja dapur dan makan

-uang sekolah anak dan berbagai kegiatan anak(bimbel dan extrakulikuler)

post saving

biasanya digunakan untuk

-tabungan; rencana jangka pendek seperti ganji gadjet,ganti mobil,liburan dan lainnya.

-investasi; rencana jangka lebih panjang yang saat ini fokus banget dana pensiun.

-premi asuransi; asuransi jiwa atas nama sendiri dan keluarga pastinya.

-pengeluaran tahunan; untuk bayar pajak,alokasi Qurban dan lainnya.

alokasinya at least 30% dari pemasukan,jika bisa lebih besar lebih bagus

pos playing 

yang satu ini kebetulan menyangkut hal-hal yang kita butuhin dan menyangkut self-rewards si,contohnya ;

-urusan perawatan

-jajan segala yang bisa dibuat jajanan.

-beli produk lokal favorit dari mulai outer,hijab,hingga tas.

alokasinya hanya maksimal 20% dari pemasukan.

nah,beberapa yang disusun diatas beberapa contoh dan tips yang bisa kalian contoh lho.semoga bermanfaat ya teman-teman.

outline

cashflow checkup:needs,wants,$self-rewards.

membuat prioritas tujuan keuangan sesuai tahapan kehidupan.

cashflow budgeting: single vs married

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun