Mohon tunggu...
Visya Al Biruni
Visya Al Biruni Mohon Tunggu... Full Time Blogger - A mom who passionates in minimalist lifestyle, writing, and reading.

Parenting & Minimalist Mom Blogger. Mompreneur. Mom Learner.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Minimalist Living 101: Cara Memanfaatkan Kertas Struk Belanja

6 Januari 2021   21:21 Diperbarui: 6 Januari 2021   21:41 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belanja di supermarket atau minimarket? Rasanya sebagian besar dari kita pasti pernah, malah sering, ya. Hehe. Belanja di supermarket/minimarket ngga bisa lepas dari yang namanya struk.

Oh ya, adakah di antara kalian yang suka mengoleksi struk? Beneran hanya ngoleksi, atau punya tujuan tertentu?

Aku pribadi dulu semasa single, paling anti bawa pulang struk. UUD, ujung-ujungnya dibuang! Tapiii sejak 2017 tepatnya sejak kenal sebuah aplikasi pembaca struk dimana setiap kita unggah struk, kita bakal dapat cashback, akupun jadi bawa pulang struknya hehe.

Ya meskipun ngga banyak cashbacknya. Tergantung katalog aplikasi juga, apakah produk yang kita beli masuk dalam katalog ya atau ngga. Tapi lumayan lah. Dari struk yang sekilas kayak sampah, eh bisa menghasilkan (uang).

Aku juga sengaja membawanya pulang karena kalo ngga dibawapun, struk itu tetap ada. Malah biasanya auto dibuang Mbak kasir. Entahlah, kayaknya sistem kasir di Indonesia belum bisa tanpa struk sama sekali ya, even bayarnya pakai emoney. Atau kalian tahu supermarket yang tanpa struk?

Trus, trus kalo udah discan, diapakan struknya? Biasanya sih aku suka pakai buat nulis daftar belanjaan ketika pergi ke tukang sayur. Apalagi sejak pandemi, aku ngga pernah belanja sayur, selalu suami yang ambil alih.

Manual ya? Haha. Entah ya, aku kalau belanja sayur kurang suka bawa gadget. Ya sejalan latihan handwriting juga. Sejak lulus kuliah kan jarang atau bahkan ngga pernah handwriting. :')

Tapi, akhirnya aplikasi andalanku berhenti "membuang" uang lewat struk. O-ow! Belum lagi makin lama, jumlah struknya lebih banyak daripada kebutuhan buat list daftar belanja. Mulai putar otak!

Tips Memanfaatkan Kertas Struk

Oh ya ini ngga cuma berlaku buat kertas struk tapi miscellaneous paper lainnya seperti tiket kendaraan, tiket tempat wisata dan lain sebagainya. 

Intinya, bagaimana kita "memanfaatkan" mereka sebelum benar-benar masuk dropbox pembuangan. Istikah kerennya reuse. Aku yakin setiap benda punya "kehidupan kedua" atau bahkan ketiga dan seterusnya. 

Happy minimalist living then!

Bunda Minimalis; sederhana, syukur & sadar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun