Terlalu cepat.. dua kata yang terucap dibibir kami saat mengetahui kau pergi
Terlalu cepat.. karena kami baru bisa menapakisatu langkah teladanmu dari berjuta tapak yang kau ukir
Ya terlalu cepat kau dipanggil oleh Tuhan, bagi kami kaum muda..!!!
Kami berpikir dan selalu bertanya:
Bagaimanakah caramu mengumpulkan serpihan-serpihan kekuatan dalam perjalanan hidupmu, sehingga kau selalu kuat menghadapi masa senjamu?
Kami berpikir dan selalu bertanya:
Darimanakah semua senyum & semangat yang kau kumpulkan, sehingga terus membekas dimasa senjamu?
Kami berpikir dan selalu bertanya:
Apakah kami anak muda yang bias-biasa ini kelak bisa menjadi luar bias sepertimu?
Goresan tinta dibuku kehidupan kami belum terisi penuh, tetapi kau telah pergi.
Jika kami menatap lembaran-lembaran kosong yang ada, kami bertanya:
Siapakah kelak yang membantu kami menulis lembaran-lembaranlainnya?
Karena kami perlu guru yaitu engkau..!!!.
Kami sempat lemah, ingin jatuh karena kami tak mampu…!!
Tetapi kami kemudian teringat akan nasehat, senyuman, terguran , sapaan dan ajaranmu di tanah Sintuwu Maroso
Dalam doa kami meminta:
Tuhan mampukan kami untuk melanjutkan teladanmu di tanah kami dan engkau ,Sintuwu Maroso
S’lamat jalan tokoh teladan kami ibu Tini Marola-Bungkundapu..
Sampai jumpa di Yerusalem yang baru..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H