berpikir kritis menjadi kompetensi atau skill yang sangat dibutuhkan terutama 10 tahun terakhir. dinamika perubahan dan arah modernisasi membuat skill berpikir kritis menjadi kekuatan tersendiri di dunia kerja karena berhubungan dengan cara mengatasi masalah, menciptakan ide solusi dan optimalisasi kinerja. Semua lapisan masyarakat berhak memperoleh kesempatan untuk melatih skill berpikir kritis termasuk kaum disabilitas. Hal itulah yang melatarbelakangi mahasiswa UM yang terdiri dari Viska Rinata dan Achmad Jalaluddin dengan pembina Agung Witjoro M.Kes menciptakan sebuah program boardgame terintegrasi website interaktif dengan materi berbasis riset bagi siswa tunarungu. boardgame yang diusung dalam program ini yaitu ular tangga dan ludo. permainan tersebut terintegrasi dengan alur penyelesaian suatu masalah yang didasarkan oleh sistematika metode ilmiah. harapan dari program ini adalah anak-anak berkebutuhan khusus seperti tunarungu bisa mendapatkan kesempatan untuk belajar skill critical thinking dengan nyaman dan tetap atraktif. Viska menyebut program ini kelak akan dikembangkan untuk pengguna disabilitas lainnya seperti tuna wicara, tuna netra dan syndrom down. Bapak Agung sebagai pembina sangat supportif dan berharap program ini berjalan dengan baik dan menemui titik output yang bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H