BAB I
PENDAHULUAN
Identitas Nasional merupakan suatu karakteristik, kepribadian, keyakinan, dan jati diri suatu bangsa yang membedakannya dengan bangsa yang lainnya. Karena di setiap negara atau bangsa memiliki identitas nasional yang relatif berbeda-beda. Dimana identitas nasional ini dapat berupa kebudayaan, agama, adat istiadat, atau karakter khas yang melekat dalam negara tersebut. Namun keberadaan identitas nasional saat ini dapat bergeser atau bahkan hilang dikarenakan adanya pengaruh yang muncul dari globalisasi.
Globalisasi berasal dari kata “global” yang artinya dunia atau mencakup seluruh dunia. Artinya globalisasi adalah sebuah proses mendunia atau menyeluruhnya suatu hal dari satu tempat ke tempat yang lain. Globalisasi ini terikat atau terkait oleh ruang dan waktu karena melibatkan antar bangsa di seluruh dunia. Dan perkembangan globalisasi ini ditunjang atau didukung oleh beberapa faktor. Salah satu contohnya adalah perkembangan teknologi dan informasi.
Pengaruh globalisasi dari perkembangan teknologi dan informasi ini bisa menimbulkan dampak positif maupun negatif. Dampak positif bisa membuat identitas nasional semakin kuat keberadaanya, sedangkan adanya dampak negatif dapat mengakibatkan identitas nasional sebuah bangsa hilang. Perkembangan informasi yang sangat pesat pada era globalisasi yang terjadi saat ini membuat masyarakat menjadi sangat mudah untuk memperoleh informasi yang datang dari luar. Sehingga membuat kebudayaan dari luar dapat mudah masuk dan mempengaruhi masyarakat. Contohnya, berkembangnya k-pop dance yang menggeser keberadaan tarian nasional Indonesia.
K-pop dance berasal dari Korea Selatan yang berhasil mendunia dan menjadi populer saat ini terutama di kalangan para remaja. Faktanya di Indonesia banyak remaja yang memilih untuk melakukan k-pop dance cover. Di sisi lain juga sedikit dari para remaja yang mau melakukan tarian nasional karena dianggap membosankan dan tidak menarik. Berdasarkan data dari pemerintah Korea pada tahun 2018 menunjukkan jumlah penggemar budaya k-pop di seluruh dunia mulai meningkat menjadi 89,19 juta dari 73,12 juta. Indonesia yang merupakan salah satu penggemar dari budaya k-pop tercatat sebagai negara dengan jumlah penggemar k-pop terbesar di dunia maya pada tahun 2021. Potensi berkembangnya budaya k-pop dance ini akan sangat berdampak buruk bagi keberadaan tarian nasional Indonesia ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengaruh globalisasi membuat masyarakat terutama remaja mudah untuk memperoleh informasi dari luar. Hal itu menyebabkan berubahnya pandangan dan juga pola pikir yang menilai seni tarian nasional Indonesia itu kuno. Bahkan nilai dari seni tarian nasional itu yang semula berharga dan menjadi kebanggaan Indonesia kini sudah tak bernilai lagi. Keberadaan seni tarian nasional itu tergeser oleh adanya k-pop dance yang saat ini sedang ramai di kalangan para remaja.
Berdasarkan data yang tertera di atas terlihat bahwa peminat terhadap k-pop dance lebih banyak daripada peminat seni tarian nasional. Hal ini dikarenakan masyarakat terutama remaja yang tidak mau mengenalkan bahkan tidak mau melakukan tarian nasional. Alasan mereka tidak mau melakukan itu disebabkan oleh pemikiran yang menganggap tarian nasional itu tidak keren dan membosankan. Karena anggapan tersebut lah tarian nasional yang menjadi salah satu identitas nasional lama-lama akan hilang.
Dengan demikian, masuknya kebudayaan k-pop dance membuat tarian nasional yang merupakan kebudayaan asli Indonesia menjadi pudar di dalam diri masyarakat. Memudarnya jati diri Indonesia dalam jiwa dan kesadaran masyarakat akan diikuti oleh memudarnya jiwa nasionalisme. Hal ini sangat berbahaya karena tarian nasional merupakan salah satu jati diri bangsa Indonesia, dan jati diri itulah awal terbentuknya rasa nasionalisme. Dengan membiarkannya pudar, maka berarti juga membiarkan bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa lain dan tidak menutup kemungkinan lama-kelamaan Indonesia akan kehilangan identitas nasionalnya.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kita perlu hati-hati dalam menyerap dan menangkap informasi yang datangnya dari luar. Kita harus bisa memilah mana yang bisa kita terima atau tidak. Karena kita tidak bisa langsung begitu saja menerima informasi dan budaya tersebut. Melainkan kita harus melihat dulu apakah budaya tersebut baik atau tidak.
Setelah di analisis secara seksama, terbukti bahwa masuknya kebudayaan luar ke Indonesia tidak hanya membawa dampak yang positif tetapi juga membawa dampak yang negatif bagi bangsa Indonesia. Keberadaan identitas nasional bangsa Indonesia mau tidak mau akan terpengaruh oleh adanya globalisasi. Namun, sebagai warga negara kita harus bisa mempertahankan keberadaan jati diri Indonesia agar bisa bersaing dan berhadapan dengan budaya luar. Dan masyarakat harus bisa mengambil kesempatan dari adanya globalisasi ini dengan baik.
Banyak nilai dan juga budaya dari luar yang bersifat positif meskipun banyak juga dampak negatifnya. Nilai-nilai positif tersebut harus disosialisasikan kepada warga Indonesia untuk dijadikan motivasi bersama. Motivasi tersebut untuk membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tangguh dan tahan terhadap berbagai tantangan yang ada. Dan hal itu lah yang bisa mempertahankan keberadaan identitas nasional bangsa Indonesia.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
- https://www.scribd.com/doc/262443795/ESAI-IDENTITAS-NASIONAL
- https://www-kompasiana-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/bayubara/54f84b1ea33311af608b50a0/analisis-globalisasi-yang-berdampak-pada-perilaku-menyimpang-anak-remaja?amp_gsa=1&_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16660740862374&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&share=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com%2Fbayubara%2F54f84b1ea33311af608b50a0%2Fanalisis-globalisasi-yang-berdampak-pada-perilaku-menyimpang-anak-remaja
- https://ummaspul.e-journal.id/maspuljr/article/view/2442
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H