Mohon tunggu...
Viska Aura Arzali
Viska Aura Arzali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya adalah mendengarkan lagu dan kepribadian saya lemah lembut,topik konten yang saya sukai yaitu grocery shopping.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh K-pop Dance terhadap Tarian Nasional Indonesia di Era Globalisasi

27 Oktober 2022   10:33 Diperbarui: 27 Oktober 2022   10:38 1679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berdasarkan data yang tertera di atas terlihat bahwa peminat terhadap k-pop dance lebih banyak daripada peminat seni tarian nasional. Hal ini dikarenakan masyarakat terutama remaja yang tidak mau mengenalkan bahkan tidak mau melakukan tarian nasional. Alasan mereka tidak mau melakukan itu disebabkan oleh pemikiran yang menganggap tarian nasional itu tidak keren dan membosankan. Karena anggapan tersebut lah tarian nasional yang menjadi salah satu identitas nasional lama-lama akan hilang.

Dengan demikian, masuknya kebudayaan k-pop dance membuat tarian nasional yang merupakan kebudayaan asli Indonesia menjadi pudar di dalam diri masyarakat. Memudarnya jati diri Indonesia dalam jiwa dan kesadaran masyarakat akan diikuti oleh memudarnya jiwa nasionalisme. Hal ini sangat berbahaya karena tarian nasional merupakan salah satu jati diri bangsa Indonesia, dan jati diri itulah awal terbentuknya rasa nasionalisme. Dengan membiarkannya pudar, maka berarti juga membiarkan bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa lain dan tidak menutup kemungkinan lama-kelamaan Indonesia akan kehilangan identitas nasionalnya.

BAB III

KESIMPULAN

 

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kita perlu hati-hati dalam menyerap dan menangkap informasi yang datangnya dari luar. Kita harus bisa memilah mana yang bisa kita terima atau tidak. Karena kita tidak bisa langsung begitu saja menerima informasi dan budaya tersebut. Melainkan kita harus melihat dulu apakah budaya tersebut baik atau tidak.

Setelah di analisis secara seksama, terbukti bahwa masuknya kebudayaan luar ke Indonesia tidak hanya membawa dampak yang positif tetapi juga membawa dampak yang negatif bagi bangsa Indonesia. Keberadaan identitas nasional bangsa Indonesia mau tidak mau akan terpengaruh oleh adanya globalisasi. Namun, sebagai warga negara kita harus bisa mempertahankan keberadaan jati diri Indonesia agar bisa bersaing dan berhadapan dengan budaya luar. Dan masyarakat harus bisa mengambil kesempatan dari adanya globalisasi ini dengan baik.

Banyak nilai dan juga budaya dari luar yang bersifat positif meskipun banyak juga dampak negatifnya. Nilai-nilai positif tersebut harus disosialisasikan kepada warga Indonesia untuk dijadikan motivasi bersama. Motivasi tersebut untuk membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tangguh dan tahan terhadap berbagai tantangan yang ada. Dan hal itu lah yang bisa mempertahankan keberadaan identitas nasional bangsa Indonesia.

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun